SEMARANG – Polrestabes Semarang memastikan bahwa temuan mayat yang tak utuh dan motor yang terbakar di CV Family Kawasan Marina Kota Semarang adalah hasil dari tindak kejahatan oranglain.
Diketahui, dari hasil pemeriksaan oleh kepolisian, mayat diduga pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang bernama Iwan Boedi Prasetijo Paul yang menjadi saksi kasus korupsi, ditemukan dalam kondisi tanpa kepala, kedua telapak tangan dan kaki kanan hilang.[irp posts=”42438″ name=”Polisi Periksa 5 Sampel DNA Jasad Tanpa Kepala yang Mengarah Pada Pegawai Bapenda Semarang”][irp posts=”42503″ name=”Polisi Belum Temukan Potongan Tubuh yang Hilang dari Jasad Terbakar di Marina Semarang”]
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengklaim bahwa meninggalnya korban yang ditemukan hangus ini dikarenakan oleh tindak kejahatan orang. Hal itu ia pastikan setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal sebelum dibakar.
“Hasil pemeriksaan Labfor, mayat yang ada di lokasi itu posisinya sudah dalam keadaan meninggal lalu dibakar. Itu artinya ini adalah kejahatan, jadi beda hasil kondisi mayat yang terbakar antara sudah meninggal baru dibakar dan masih hidup baru di bakar. Nah yang terjadi di Marina adalah sudah meninggal dulu baru dibakar. Jadi, murni ini adalah kejahatan,” ujar Irwan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (13/9/2022).
Disisi lain, Irwan mengatakan bahwa pihaknya kini masih menunggu hasil tes DNA di Labfor Mabes Polri. Hal itu guna untuk memastikan apakah korban tersebut memang benar Iwan yang menjadi saksi kasus korupsi.
“Kita belum bisa memastikan apakah mayat yang ada di loaksi adalah Iwan. Tetapi langkah-langkah menuju itu sudah kita lakukan upaya tes DNA namun untuk hasilnya sampai saat ini belum kami dapatkan,” jelasnya.
“Tapi, siapapun yang bersangkutan kami akan terus melakukan penyelidikan dan terkait dengan motif dan alasan yang muncul di media, terkait korupsi bisa saja dalam premis lain misal ada masalah asmara, mungkin keluarga, mungkin soal utang-piutang itu semua kita dalami premis-premisnya, baik itu Iwan atau bukan Iwan,” tambahnya.
Irwan menambahkan, kepolisian juga masih mendalami penyebab korban meninggal apakah dimutilasi atau ada penyebab lainnya. “
“Dari lokasi kejadian kita tinggal menemukan tulang belulang, baik tulang belulang manusia maupun rangka kendaraan, jadi sudah terbakar 100 persen. Tulang belulang yang disusun sedemikian rupa dari ilmu forensik itu tidak lagi ditemukan kepala dan tidak lagi ditemukan tangan kanan dan kiri, serta kaki mulai dari lutut ke bawah yang kaki kanan,” katanya.
“Ini juga kami sampaikan bahwa handicapnya dalam kasus kejahatan yang tidak mudah diungkapkan namun tim gabungan Polrestabes, Polda, dan Bareskrim terus melakukan upaya penyelidikan. Saya optimistis, kasus ini bisa terungkap,” tambahnya.
“Nanti apakah dipotong nanti akan ditentukan oleh tim Labfor. Misalnya di situ kan ada pisau, apakah di tulang itu ada goresan itu nanti akan ketahuan setelah kita dapat hasil tertulis dari Labfor,” tuturnya.