RASIKAFM.COM | UNGARAN – Kondisi sejumlah titik lubang di Ruas Jalan Gatot Soebroto Ungaran, Kabupaten Semarang, tepatnya di sekitar Markas Kompi C Yonzipur 4, mulai meresahkan pengguna jalan. Lubang dengan ukuran cukup dalam dan lebar terlihat di jalur nasional arah Ungaran–Semarang, sehingga membahayakan pengendara, terutama sepeda motor. Risiko semakin meningkat pada malam hari dan saat cuaca hujan karena lubang tidak terlihat jelas.
Kondisi tersebut memicu respons cepat dari Satlantas Polres Semarang bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY yang langsung melakukan penambalan darurat pada Rabu (19/11/2025). Langkah ini diambil sebagai upaya awal untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Semarang, Ipda Yulius Dimas, mengatakan pihaknya bersama petugas jalan nasional melakukan monitoring sekaligus mendampingi proses penambalan. Menurutnya,
“Terdapat sekitar 12 titik lubang yang ditangani di sepanjang empat kilometer, mulai dari Simpang Empat Assalamah hingga batas Kota Ungaran–Semarang atau kawasan Taman Serasi,” ujarnya.
Menurut Yulius, kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas mengingat musim penghujan sudah tiba dan banyak lubang di jalan. Ditambah lagi, saat ini sedang pelaksanaan kegiatan Operasi Zebra Candi 2025.
“Lubang-lubang ini sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama pada malam hari. Fokus kami melakukan tindakan pencegahan untuk menekan angka fatalitas,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Pengawas PPK 3.3 BBPJN Jateng-DIY, Teguh Budi Harsono, menjelaskan bahwa penanganan lubang yang dilakukan saat ini merupakan langkah sementara.
“Pemeliharaan jalan ini akan dilaksanakan sampai akhir 2025. Nantinya pada 2026 akan dilanjutkan dengan penanganan permanen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, wilayah penanganan PPK 3.3 mencakup Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Temanggung, hingga sebagian Kabupaten Magelang, sehingga kebutuhan pemeliharaan cukup besar. Dengan intensitas hujan dan ancaman bencana seperti banjir serta longsor, tim BBPJN harus bekerja maksimal di berbagai titik rawan.
“Tim kami all out karena kondisi sekarang rawan banjir, longsor, dan jalan berlubang. Penambalan ini sifatnya sementara sambil menunggu anggaran penanganan tahun 2026. Nanti akan ada pekerjaan permanen yang sifatnya serempak, meskipun tersebar di spot-spot tertentu,” paparnya.
Ia berharap proses perbaikan permanen pada 2026 dapat dilakukan secara serentak di beberapa wilayah termasuk sebagian kecil Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang. Dengan demikian, kondisi jalan nasional terutama di wilayah Jateng-DIY dapat lebih aman dan nyaman dilalui.
“Harapan kami upaya ini mampu mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan perlindungan bagi para pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalur vital tersebut,” pungkasnya. (win)