RASIKAFM.COM | UNGARAN – Raut wajah Muhammad Afifian (22), atlet paralayang asal Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang tampak sumringah. Pasalnya, ia mendapatkan bonus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang atas prestasinya dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo ini berhasil meraih medali emas dan perak untuk kategori ketepatan mendarat perorangan dan beregu. Atas hal ini, ia diganjar bonus dengan nilai total Rp30 juta.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Semarang yang telah mengapresiasi kami para atlet yang berprestasi,” kata dia ditemui di lobi Kantor Bupati Semarang, usai diarak bersama sejumlah atlet berprestasi yang lain melintasi ruas jalan protokol di Kabupaten Semarang, Selasa (1/10/2024).
Afif (sapaan akrabnya), mengaku telah berlatih paralayang sejak kelas 3 SD. Ia dilatih oleh ayahnya sendiri yang juga mantan atlet paralayang.
“Beliau pensiun sebagai atlet, saya yang meneruskannya sampai sekarang,” terangnya.
PON kali ini adalah ajang kedua yang diikutinya setelah PON XX di Papua sebelumnya. Saat itu, ia berhasil menorehkan prestasi berupa 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu untuk kategori cross country (lintas alam), ketepatan mendarat perorangan dan tandem.
“Semoga bisa konsisten dan lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Plt Bupati Semarang H Basari mengingatkan para atlet untuk terus berlatih tekun. Sehingga dapat meningkatkan prestasi di masa mendatang.
“Tingkatkan prestasi jangan berhenti berlatih dan tetap rendah hati. Pemkab Semarang akan memberikan penghargaan sebagai wujud perhatian atas prestasi para atlet,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan, bonus yang diterima oleh para atlet masih akan bertambah.
“Kami akan berembuk lagi, jumlah yang sudah diterima itu baru pemanasan. Jangan dilihat nominalnya, tapi ini bentuk apresiasi atas prestasi atlet dan pelatih yang luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sebanyak 9 atlet dan 3 pelatih diarak keliling kota menggunakan mobil backbone diiringi komunitas jip di belakangnya. Mulai dari Alun-alun Bung Karno, konvoi kendaraan itu melintasi jalan di Leyangan-Kelurahan Beji-Kelurahan Gedanganak dan berakhir di Kantor Bupati Semarang di Ungaran. Bonus yang diterima oleh peraih medali perunggu sebesar Rp5 juta, perak Rp10 juta, dan emas Rp20 juta.
Para atlet peraih medali PON XXI Aceh – Sumut itu adalah Yusuf Widianto peraih medali emas cabang Wushu nomor Sanda Kelas 56 kg putra, Tharisa Dea Florentina (emas, wushu, Sanda, 52 kg putri), Muhammad Afifian (emas dan perak, paralayang, ketepatan mendarat tandem perorangan dan beregu), Rio Noviansyach Sutomo (perak, wushu, Taolu Wing Chun Wooden Dummy+Wing Chun Butterfly Sword Putra) dan Febiola Franselina Dejamor (Perak, atletik, 4×400 M estafet putri.
Sedangkan Ayunda Risma Rayisyafitri meraih medali perunggu cabang angkat besi kelas 87 kg putri, Bagus Dwi Harwanto Prastyo (perunggu, panahan, recurve beregu putra), Fatchiatus Zahra dan Meidina Riani Putri masing-masing meraih medali perunggu cabang karate nomor kata beregu putri. Tiga pelatih yang mendapat penghargaan Mohammad Slamet dan Ide Bagus Setiawan dari cabang Wushu dan Gautama Subagya (karate). (win)