RASIKAFM.COM | SALATIGA -Kehadiran Dr. Robby Hernawan, calon Wali Kota Salatiga nomor urut 1, menjadi momen yang menghidupkan harapan puluhan sopir angkutan kota di Salatiga.
Senyum cerah dan semangat optimis terlihat di wajah para sopir angkot di Terminal Tamansari, Salatiga, pada Rabu 6.11.2024 sore.
Tanpa rasa sungkan, para sopir angkot berbincang langsung dengan Dr. Robby, mereka menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi terkait tantangan pekerjaan mereka yang kian sulit.
Para sopir angkot ini menyuarakan keprihatinan tentang berkurangnya jumlah penumpang angkutan kota yang berimbas pada pendapatan mereka. Tidak hanya itu, mereka juga merasa terbebani dengan aturan peremajaan armada yang saat ini menetapkan batas usia kendaraan maksimal 20 tahun. Para sopir meminta agar batas usia ini diperpanjang menjadi 25 tahun, sehingga mereka memiliki waktu lebih untuk mengumpulkan modal guna mengganti armada.
“Kami berharap ada aturan yang bisa memperpanjang usia armada menjadi 25 tahun, supaya kami masih punya waktu untuk menunda peremajaan kendaraan,” ungkap Basirin salah satu sopir yang disambut anggukan setuju dari rekan-rekannya.
Selain itu, para sopir mengungkapkan bahwa mereka rutin melakukan uji kelayakan kendaraan (KIR) setiap enam bulan. Dengan uji KIR ini, mereka memastikan bahwa kondisi rem, mesin, dan bagian lain mobil selalu terjaga dan layak jalan. “Jadi, kondisi mobil kami sudah aman dan layak, kenapa harus disuruh peremajaan?” jelas Basirin yang mewakili suara banyak rekannya.
Dr. Robby Hernawan menanggapi keluhan tersebut dengan penuh empati. Ia berjanji bahwa jika terpilih sebagai Wali Kota Salatiga, ia akan meninjau kembali kebijakan terkait angkutan kota, baik dari sisi trayek maupun sistem operasi, sehingga angkutan kota dapat kembali diminati masyarakat.
“Kami akan menata ulang sistem angkutan kota agar menjadi moda transportasi yang lebih menarik bagi masyarakat Salatiga. Terkait peremajaan armada, kita juga akan berdiskusi dengan pihak berwenang untuk menemukan solusi yang paling ideal,” ujar Dr. Robby.
Setelah mendengarkan aspirasi para sopir, Dr. Robby bersama sang istri, Ny. Retno, memilih pulang dengan naik angkot nomor 9 menuju kediamannya di Jalan Merak, Kecamatan Sidomukti.