UNGARAN – Evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang dilaksanakan di SMPN 2 Ungaran menunjukkan hasil yang baik. Tidak ada temuan kasus ataupun klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama kurun waktu satu bulan uji coba PTM terbatas.
Kepala SMPN 2 Ungaran Lilik Nurcholis menerangkan, pihaknya menerapkan kebijakan untuk menambah jam pelajaran bagi peserta didik menjadi empat jam dalam satu hari.
“Pertimbangannya adalah dengan tidak adanya kasus Covid-19 di sekolah dan juga sesuai petunjuk dari Komisi D DPRD Kabupaten Semarang agar pembelajaran lebih efektif,” kata Lilik saat ditemui di kantornya, Rabu (6/10/2021).
Dijelaskan Lilik, untuk teknis pelaksanaannya adalah dengan membagi siswa menjadi dua kelompok berdasarkan nomor urut presensi. Dalam satu hari kegiatan belajar mengajar (KBM) terdiri dari lima sampai delapan mata pelajaran (mapel) dengan durasi 35 menit setiap mapelnya.
“Kalau dulu awal uji coba PTM dalam satu hari dibagi beberapa shift dengan sistem ganjil genap. Saat ini diambil separuh nomor urut presensi. Misal satu kelas ada 30 siswa, presensi nomor 1 sampai 15 hari ini PTM, sisanya besok. Jadi selang-seling sehari masuk sehari di rumah,” urainya.