Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah menegaskan betapa pentingnya peran bagian hubungan masyarakat (Humas) bagi Pemerintah Daerah, khususnya Pemkot Semarang.
Beliau menegaskan bahwa humas adalah garda terdepan dalam melahirkan citra pemerintah yang baik di mata masyarakat. Beliau juga menekankan bahwa komunikasi yang baik dari humas akan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.
Mbak Ita, begitu ia akrab disapa, mengungkapkan bahwa humas harus dianggap sebagai corong atau penghubung antara pemerintah kota dengan masyarakat. Apabila cara komunikasi dan kehumasan yang digunakan tidak baik, maka hal yang akan diterima oleh masyarakat juga akan tidak baik.
Bahkan program yang bagus pun tidak akan mendapat apresiasi dari masyarakat jika tidak disampaikan dengan baik. Hal ini disampaikan Mbak Ita pada acara GPR (Government Public Relations) Dialogue dengan tema “Membangun Komunikasi Publik Yang Efektif, untuk Kesejateraan Masyarakat” di Situation Room Balai Kota Semarang pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 2023.
Mbak Ita juga mengingatkan bahwa peran humas tidak hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat verbal atau langsung, tetapi juga harus memiliki peran di media sosial. Humas diharapkan dapat mengakomodir informasi dari Pemerintah Kota Semarang untuk disampaikan kepada masyarakat mengenai program-program pemerintah yang sudah maupun akan dilaksanakan, sehingga dapat tersampaikan dengan baik.
Sebagai Founder dan CEO Humas Indonesia, Asmono Wikan menjelaskan bahwa kegiatan seperti GPR Dialogue ini diadakan secara rutin dan berpindah-pindah lokasi setiap bulannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkaji peran humas di wilayah yang dikunjungi dan mengumpulkan praktisi-praktisi kehumasan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman.
Acara ini dihadiri oleh praktisi-praktisi public relation atau humas dari beberapa instansi yang ada di Kota Semarang, seperti rumah sakit, perguruan tinggi, BUMN, Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, dan dari media massa serta komunitas public relation.