RASIKAFM – Jalur utama Dieng yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara, mengalami retak-retak parah. Selain mengganggu akses jalan, retakan terancam longsor dan mengancam ratusan warga yang berada di bibir jalan.
Retakan tanah di jalan utama Dieng tepatnya di Kilometer 16 Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Retakan sepanjang kurang lebih 10 meter dengan tinggi 6 meter sehingga membuat talud ambrol. Warga dibantu petugas berinisiatif menahan agar tanah tidak longsor dengan menancapkan puluhan batang bambu.
Menurut Kadus Tieng, Aries Fathoni, ratusan warga yang terdiri dari 24 kepala keluarga di Dusun Wonosari merasa takut dan khawatir jika terjadi hujan deras dalam waktu lama. Hal itu dikhawatirkan terjadi longsor dan mengancam rumah-rumah warga.
Sementara Kapolres Wonosobo, AKBP Ganang Nugroho Widhi mengatakan, retakan tanah di jalur utama Dieng tersebut berpotensi longsor dAn sangat membahayakan. Sebab itu pihaknya menerjunkan anggota untuk menambal retakan tanah dengan batu dan tanah dan melakukan buka tutup jalan.Jalur Tieng merupakan jalur utama menuju kawasan wisata Dieng dan selalu padat kendaraaan. Beberapa tahun lalu pernah terjadi lonsor dan mengakibatkan beberapa warga meninggal dunia.