Sebanyak 76.434.000 liter air bersih sudah didistribusikan kepada warga di 34 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah yang terdampak kekeringan. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, terhitung tanggal 23 Oktober 2023, 76 juta liter air bersih tersebut disalurkan ke 1.382 desa di 340 kecamatan.
Distribusi air bersih itu dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama BPBD kabupaten/kota, Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, PMI, serta instansi terkait lainnya termasuk BBWS, Polri, dan bantuan masyarakat.
Daerah paling banyak terdampak kekeringan adalah Kabupaten Blora dengan 156 desa di 16 kecamatan, Kabupaten Grobogan 137 desa di 20 kecamatan, Kabupaten Demak 85 desa di 14 kecamatan, Kabupaten Purbalingga 79 desa di 15 kecamatan, dan Kabupaten Pati 74 desa di 14 kecamatan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana mengatakan, perubahan iklim dan fenomena elnino mengakibatkan terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah. Kekeringan itu tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Di Jawa Tengah tercatat ada 34 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan. Meskipun tingkat kekeringan di masing-masing wilayah berbeda.
“Kami dari Pemprov Jateng sudah melakukan langkah-langkah, sudah memetakan daerah mana saja yang sudah (terdampak) kekeringan. Itu yang segera kami lakukan bantuan ke daerah yang memang sangat membutuhkan,” ujarnya, Selasa (24/10/2023).
Nana menambahkan, penyaluran bantuan air bersih ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga musim hujan tiba. Ia juga menginstruksikan kepada semua kepala daerah di Jawa Tengah untuk turun tangan membantu masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Ini akan berkelanjutan di tempat lain sesuai dengan pendataan. Kami juga sudah instruksikan kepada Bupati untuk segera turun tangan membantu masyarakat,” imbuhnya.