Tanggal 14 Februari dikenal sebagai Hari Valentine atau Valentine Day. Karena Hari itu juga dikenal dengan hari kasih sayang dan selalu identik dengan coklat.
Bahkan Valentine tanpa coklat rasanya kurang lengkap, karena tradisi ini sudah berjalan sejak lama, Di Indonesia sendiri entah siapa yang memulai perayaan tradisi asal Roma. Hal ini Membuat keberadaan coklat saat ini banyak dicari orang sehingga menjadikan coklat sebagai salah satu hadiah dalam merayakan Valentine. Berbagai toko dan gerai penjualan coklat di tanah air meningkat. Tak terkecuali yang terjadi di wilayah kota Salatiga,
Hal inilah justru yang membawa berkah bagi usaha pembuatan coklat milik Umi Jamilah 42 warga Kradenan RT 2, RW 6 Tingkir Lor Salatiga.
Hasil olahan warga Tingkir Salatiga yang diberi nama Coklat Latte ini cukup digemari, dengan bahan baku utama 60% coklat dan 40% tempe. Coklat LATTE sudah mulai merambah di berbagai toko dan juga Hypermarket yang ada di wilayah Salatiga.
kepada Rasika FM, Umi mengaku menjelang Valentine ini penjualan di tempatnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan, ia mencontohkan jika tiap hari dirinya hanya mampu menjual sekitar 100 sampai 150 batang namun sejak awal Februari lalu rata-rata penjualnya lebih dari 200 batang per harinya dengan harga 6000 per batangnya “saya senang karena saat ini sebagian warga Salatiga sudah mulai mengenal produk yang Saya buat, apalagi harganya terjangkau” papar ibu satu anak ini.
Umi Jamilah saat diwawancarai Rasika
Pantauan Rasika keberadaan coklat LATTE milik Umi yang memiliki 3 varian rasa tersebut meski berada di pinggiran Salatiga namun pemasarannya cukup luas, karena melalui online. Selain menyediakan Latte coklat, Umi juga menjual makanan lainnya berbahan kedelai, seperti bollen dan susu kedelai.
Umi mengaku nama Coklat Latte berasal dari coklat dan tempe. “bahan bakunya dari coklat dan tempe, komposisinya 60 persen coklat dan 40 persen tempe, kemudian saya beri nama coklat LATTE” pungkasnya.
Sementara itu bagi Silvia Ananta kelas 9 di salah satu SMP Negeri di Salatiga mengaku senang karena bisa mendapatkan coklat jelang Valentine dengan harga miring “meski murah harganya namun coklat Latte rasanya tidak kalah dengan merk yang sudah ada dipasaran, apalagi ada kandungan kedelai sehingga tidak bikin gemuk” kata Silvia