Para pelaku usaha menyayangkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berlangsung kala ekonomi baru pulih. Keluh kesah itu disampaikan Widya Herinanto pemilik Widya Tour and Travel, saat dikonfirmasi wartawan Minggu (4/9/2022).
“Baru saja ekonomi bangkit karena pandemi dan usaha baru bangkit, tapi ada saja kenaikan,” ucap Heri.
Heri mengungkapkan, pasca Pemerintah mengumumkan harga BBM naik mulai pukul 14.30 WIB, kemarin. Kenaikan harga berlaku untuk BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar, ia mengaku terdampak dan rugi.
Pasalnya pengguna jasa Widya Tour and Travel yang sudah membayar uang muka masih berpatokan harga sebelum BBM naik.
“Kami terlanjur menerima uang muka. Namun Kami berusaha profesional saja. Tapi ya itu PO bus sudah warning ada kenaikan biaya sewa. Sementara klien gak mau dibebani,”kata pria asal Kota Salatiga, yang saat ini tinggal di Jl. Abimanyu V-19 Grogol Indah Solo Baru Kabupaten Sukoharjo.
Meski saat ini belum ada kabar tiket obyek wisata tentang kenaikan harga, namun tarif hotel pasti menyesuaikan dan ada kenaikan.
Ketika disinggung apakah ada penurunan pengguna jasanya, Heri mengakau masih tanda tanya. Tapi yang jelas klien yang sudah membayar uang muka atau tanda jadi dan MOU jelas tidak mau dibebani. Itu biro yang tanggung.
“Itu yang membuat kami merugi hingga jutaan rupiah,”tandasnya.
Heri menambahkan, kedepan pasti harga paket tour juga menyesuaikan semua. Namun kita masih menunggu harga dari rekanan wisata dan akomodasi semua.
“Kami cuma kaget saja kenaikannya cukup tinggi. Sebenarnya kita maklum ada kenaikan karena beban pemerintah berat. Tapi kalau kenaikannya cukup signifikan ya kita pusing juga. Terutama pertalite, karena buat mobil rental berat,”pungkasnya.