UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menganggarkan Rp 2,8 miliar pada APBD Perubahan tahun 2022 ini untuk membangun jalur alternatif terkait dengan longsornya Jalan Arjuna, yang merupakan jalur utama penghubung Ungaran-Mranggen di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Longsor yang terjadi masuk dalam kategori sangat dalam dengan kedalaman lebih dari 50 meter, panjang sekitar 200 meter dan cakupannya sudah seluas 16 hektare. Sehingga praktis tidak dapat dilalui kendaraan dan harus memutar melalui Jalan Bima.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk melebarkan Jalan Bima sebagai jalur alternatif.
“Insyaallah segera dimulai dalam waktu dekat, kami beri talut di sampingnya,” ujarnya di Ungaran, Jumat (28/10/2022).
Dikatakan Ngesti, total dana yang dianggarkan untuk membangun jalur alternatif itu mencapai Rp 2.8 miliar.
Tidak menutup kemungkinan, bahwa nantinya jalur alternatif di Jalan Bima akan menjadi jalan utama, mengingat kondisi longsor di Jalan Arjuna yang tergolong parah serta tanahnya yang terus bergerak.
“Saat ini kan di bawahnya keluar air dan tebingnya tinggi. Kalau sampai saat belum berani membangun lokasi (longsor) tersebut karena saat ini masih bergerak,” paparnya.
Sebagai informasi, longsor tersebut sudah terjadi sejak Februari 2022 lalu.
Pada waktu itu mobil dan motor masih dapat melintasi jalan tersebut lantaran longsor hanya memakan satu jalur.
Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu, keretakan semakin bertambah dan aspal cenderung semakin beda tinggi sehingga warga setempat menutup total jalan itu pada Agustus 2022 lalu. (win)