RASIKAFM.COM | SALATIGA - Haru sekaligus berkesan. Itulah barangkali kata yang tepat saat 15 anggota TPDS (tim penegak disiplin sekolah) senior dilepas oleh 50 anggota tpds lain yang merupakan adik kelas mereka, senin 19.6.2023.
Kepada rasikafm.com, Ardiansyah ketua pembina tpds Nuris mengatakan acara pelepasan ini baru pertama kali diadakan setelah tim terbentuk tahun 2018 silam.
“hari ini kami lepaskan, karena mereka sudah lulus dan mereka sudah bertugas selama 2 tahun, acara seremonial pelepasan ini kami kemas dengan acara pelatihan” ujar Ardi.
Menurut Ardi tujuan utama dibentuknya ini karena di sekolah ada 700 siswa, kadangkala guru kesulitan saat memantau dan menegakkan peraturan disekolah dalam hal kedisiplinan. 0leh karena itu pihak sekolah kemudian membentuk tim guna menegakkan disiplin siswa saat waktu sholat, bermain dan saat pelaksanaan upacara.
Seiring perkembanggan, anggota tpds senior ada juga yang memantau di dunia maya sebagai polisi cyber, mereka kadang menemukan pelanggaran diantaranya siswi yang tidak memakai jilbab, dan kasus bully di medsos, bahkan ada yang sudah mulai pacaran.
“nanti jika ada laporan yang dilengkapi bukti poto, maka siswa yang bersangkutan akan dibina, beberapa kali pernah ditemukan siswa pacaran” ujar ustad Ardi yang didampingi ustad Bima selaku pembina tpds.
Kepala SDIT Nurul Islam Tengaran, Siti Rofi’ah,S.Pd., M.Pd. mengatakan secara umum dirinya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anggota tpds senior, karena disela sela kegiatan utamanya belajar masih bisa menjadi pengawas bagi adik adik kelasnya. “Selaku kepala sekolah, saya mengucapkan terima kasih kepada tpds periode 2022 – 2023 yang sudah mengawal jalannya penegakan disiplin selama 1 tahun ini, mereka mampu mengemban amanah serta memberikan sumbangsih kepada sekolah” ujar Rofi.
Siti Rofi’ah menambahkan keberadaan tpds menjadi pelopor organisasi, mampu melatih jiwa kepemimpinan anak anak di SD Nuris. “semoga tidak berhenti sampai disini saja, kedepan mereka harus mampu menjadi pelopor saat bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk saat berbaur di masyarakat, yang jelas alumni tpds beda, karena mereka adalah siswa pilihan” ujar Rofi bangga.
Sementara itu bagi Nindy, dirinya mengku sangat terkesan setelah menjadi anggota tpds, karena di organisasi ini ia menemukan saudara dan juga bimbingan dari para pembina “sejak saya menjadi anggota tpds muncul rasa percaya diri, menjadi pribadi mandiri, terima kasih dengan tpds karena hidupku menjadi lebih berwarna, rasanya aku belum siap melepas tpds” ujar Nindy sambil berkaca kaca.
Nindy mengaku kesedihan yang ia rasakan berbeda saat ia mengikuti wasana warsa lalu. Apalagi saat pelepasan ini ia mengaku mendapat perhatian khusus dari adik adik kelasnya.
Sementara itu pantauan Rasika, acara pelepasan berlangsung sederhana namun penuh kesan.
Nampak tpds yunior menghadiahkan kue kepada seniornya, sedangkan yang senior juga memberikan kue kepada pembina untuk kemudian dimakan bersama sama.
Ada juga anggota muda yang memberikan kenang kenanggan berupa kado unik kepada mantan kakak kelasnya yang kini sudah lulus.