Semarang – Pemerintah Kota Semarang dengan antusias menghidupkan kembali sejarah jalur kereta api tertua di Indonesia. Sebagai bagian dari Rakernas X JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia), mereka mengajak para peserta untuk merasakan pengalaman unik melalui Heritage Tour. Kegiatan ini akan membawa kita mengikuti jejak masa lalu, menjelajahi lintas sejarah dari Stasiun Tawang Kota Semarang menuju Stasiun Kedungjati di Kabupaten Grobogan. Rangkaian acara Rakernas X JKPI ini diperkuat oleh dukungan dari PT KAI (Kereta Api Indonesia), yang berkomitmen untuk menghidupkan kembali warisan perkeretaapian Indonesia melalui rute wisata heritage yang menarik.
Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, dengan semangat mengungkapkan bahwa Heritage Tour memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik baru dalam pariwisata Kota Semarang. Jalur ini memiliki makna khusus karena menghubungkan dua wilayah, yakni Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan. Mbak Ita, begitu ia akrab disapa, berharap jalur kereta api Stasiun Tawang – Stasiun Kedungjati akan menjadi rute wisata heritage yang memukau di antara kedua daerah ini.
“Pagi ini, para pemimpin daerah anggota JKPI bersama dengan para pejabat OPD Kota Semarang menaiki kereta wisata dari Stasiun Tawang menuju Stasiun Kedungjati. Jalur ini memiliki nilai sejarah yang tak ternilai, sebagai jalur kereta api pertama di Indonesia. Kami berharap ini akan menjadi momentum penting untuk merasakan perjalanan wisata Heritage. Lebih dari itu, jalur ini mungkin akan menjadi rute heritage kereta api yang menghubungkan Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan,” ungkapnya di Stasiun Tawang pada hari Kamis (24/8/2023).
Sebagai Ketua Presidium JKPI periode 2023-2024, Mbak Ita berharap kehadiran kepala daerah dan perwakilan dalam heritage tour ini akan mendorong eksplorasi dan pengembangan potensi sejarah perkeretaapian di Indonesia. “Dengan adanya tur heritage ini, kita dapat mengembangkan kawasan di sekitarnya. Potensi untuk menceritakan kisah-kisah masa lalu perkeretaapian menjadi semakin terbuka,” ujarnya.
Wisnu Pramudyo, Kepala Daop 4 Semarang, memiliki tekad kuat untuk menjadikan jalur kereta api yang dilalui oleh heritage tour ini sebagai tujuan wisata yang menarik. Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia selalu menjadi pelopor dalam perkembangan kereta api di kawasan Asia Tenggara.
“Kami berharap agar jalur ini menjadi destinasi wisata, terutama di Kota Semarang karena merupakan lokasi dari acara Rakernas X JKPI. Sebagai pihak kereta api, tentu kami ingin mendukung upaya menjadikan Kota Semarang sebagai tujuan wisata. Jalur ini dibangun pada tanggal 10 Agustus 1867, dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara, bahkan nomor dua di Asia. Di tahun 2023, diharapkan akan diresmikan kereta cepat pertama di Asia Tenggara, menghubungkan masa lalu dengan masa depan,” paparnya.
Jejak pertama kereta api di Indonesia ditanamkan pada rute Semarang – Tanggung pada tanggal 10 Agustus 1867. Keberhasilan pembangunan rute sepanjang 25 KM ini mendorong kelanjutan konstruksi rel kereta api dari Tanggung hingga Kedungjati, dengan jarak sekitar 9 KM. Proyek ambisius ini tak berhenti di situ, melainkan berlanjut hingga Solo dan Ambarawa.
Lebih jauh, Wisnu Pramudyo berharap pemerintah kota dan kabupaten yang dilalui oleh jalur kereta api bersejarah hingga Ambarawa akan memberikan dukungan kepada PT KAI dalam upaya menghidupkan kembali warisan perkeretaapian di Indonesia. Dia juga mengharapkan peran aktif dari pemerintah pusat dalam menjadikan sejarah perkeretaapian tertua di Indonesia ini sebagai daya tarik wisata heritage.
“Kami telah berkoordinasi dan memiliki MOU dengan Kota Semarang terkait perjalanan wisata ini, dari Kota Semarang menuju Kedungjati dan Ambarawa. Dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat terkait jalur menuju Ambarawa akan menjadi sangat berarti untuk tujuan wisata,” tutupnya.