Untuk kesekian kalinya, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, selenggarakan Vaksinasi anak 6 – 11 tahun, Sabtu (22/01/2022) ini.
Vaksinasi Booster di 9 wilayah Kabupaten Kota di Provinsi Jateng meliputi, Banyumas, Banjarnegara, Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang dan Pati, dengan target sebanyak 10.000 orang peserta.
Yang menggunakan vaksin sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM, sementara untuk masyarakat secara door to door serta vaksinasi Booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan masing masing.
Selain itu Binda jateng juga mendirikan 10 sentra vaksinasi di 9 kabupaten. “Adapun wilayah dengan pelaksanaan vaksinasi masyarakat door to door di Kabupaten Banyumas, Tegal, Magelang, kemudian vaksinasi anak pelajar dan masyarakat secara door to door juga vaksinasi booster dan vaksinasi masyarakat kami laksanakan di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang” ungkap Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto, S.H, M.M kepada media
Sondi Siswanto menambahkan jika Vaksinasi anak / pelajar sangat diperlukan mengingat anak juga rentan tertular virus corona. Dukungan orang tua dan seluruh pihak seperti guru sangat diperlukan untuk suksesnya pelaksanaan vaksinasi anak/pelajar usia 6-11 tahun. “Kami berharap orang tua siswa semakin memahami pentingnya vaksinasi untuk anak mereka ditengah pandemi saat ini” tambahnya
Suasana saat vaksin di Bejalen Ambarawa
Sementara itu guna menarik anak-anak untuk mengikuti vaksinasi, maka dalam beberapa kesempatan pihaknya mengajak anak-anak bermain sehingga anak-anak tersebut tidak takut jika mereka akan divaksin.
Selain itu vaksinasi warga secara door to door selama ini telah terbukti meningkatkan partisipasi warga yang akan divaksin. Selain mendirikan sentra vaksinasi, Binda Jateng bersama dengan tenaga Kesehatan juga melakukan jemput bola / door to door warga yang tidak hadir ke sentra vaksinasi. “Konsep door to door ini, sangat membantu warga terutama yang memiliki keterbatasan menuju ke sentra-sentra vaksin, sehingga mereka dapat tervaksin” tambah Kabinda.
Binda Jateng sendiri pada hari ini juga menyelenggarakan vaksinasi booster di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang. Khusus dikabupeten Semarang sendiri dilaksanakan dikecamatan Tengaran dan Desa Bejalen Ambarawa dengan Target 1000 peserta.
Untuk diketahui jika Vaksinasi Booster merupakan amanat presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk melaksanakan vaksinasi Booster dengan harapan masyarakat tahan dengan ancaman mutasi covid-19. Adapun target vaksin Booster adalah masyarakat minimal berumur 18 tahun, telah mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya. Perlu diketahui juga, bahwa vaksinasi booster diberikan gratis alias tidak dipungut biaya.
Sementara itu Binda Jateng sendiri telah memulai pelaksanaan vaksin sejak Juli 2021 yang dimulai di Kota Semarang dengan target pelajar SMP-SMA dan masyarakat secara door to door. “Dalam perjalananya vaksinasi kami laksananya di seluruh kab/kota se jawa tengah serta mulai menyasar anak pelajar dan booster. Dalam beberapa kesempatan, vaksinasi BIN di jawa tengah juga dihadiri Presiden RI secara langsung diantaranya pelaksanaan vaksin di Klaten, Sukoharjo dan Cilacap” tambah Sondi
Pihaknya menyatakan jika capaian vaksin yang telah dilaksanakan Binda jateng hingga saat ini mencapai sekitar 300.000 dosis vaksin. Kedepan target vaksin akan semakin banyak terlebih adanya vaksinasi booster dan anak pelajar usia 6 – 11 tahun.
Seluruh upaya vaksinasi yang dilakukan oleh Binda Jateng, agar varian baru covid 19 tidak menyebar di jawa tengah. Kegiatan ini semata mata bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan kekebalan kelompok / herd immunity sehingga masyarakat tahan terhadap virus covid 19 yang terus bermutasi.
Dalam kegiatan ini, petugas Binda Jateng tetap memberikan edukasi protocol kesejatan kepada anak / pelajar dan masyarakat yang telah divaksin, yaitu diminta tetap menggunakan masker setiap melakukan aktivitas, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Kami berharap tidak terjadi lonjakan covid terutama pasca masuknya varian baru di Indonesia” hatap Kabinda Jateng
Brigjen TNI Sondi Siswanto, S.H, M.M