RASIKAFM.COM | UNGARAN – Beredarnya kabar mengenai pengumpulan iuran untuk hadiah pensiun Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, mendapat respons dari sejumlah pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Rudibdo, mengaku langsung melakukan klarifikasi kepada jajarannya setelah informasi tersebut mencuat.
Kabar terkait:
“Saya kontak sekretaris, kepala bagian, dan kepala bidang. Mereka menyatakan tidak mengetahui adanya surat permintaan iuran tersebut,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (29/7/2025).
Ia menegaskan, tidak ada instruksi dari dirinya maupun dari Sekda terkait pengumpulan sumbangan. “Kalau dari saya juga tidak ada perintah soal itu. Dari Sekda juga tidak ada permintaan sumbangan,” tegasnya.
Menurut Rudibdo, momen pensiun seorang pejabat adalah hal yang wajar dan tidak perlu diperlakukan secara berlebihan. “Sama seperti pisah sambut Kapolres, Dandim, atau Kajari, acaranya hanya seremoni biasa di Pendopo Rumah Dinas,” ujarnya.
Senada, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, juga membantah adanya permintaan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX untuk Sekda.
“Kalau ada kabar permintaan seperti itu, maka jelas itu hoaks,” katanya. Ia mengaku turut menelusuri informasi yang beredar, termasuk potongan surat yang tersebar di media sosial. “Namun sejauh ini tidak ditemukan adanya permintaan seperti yang dituduhkan,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di media sosial beredar potongan surat yang memuat rincian iuran antar perangkat daerah (PD) dan kecamatan. Surat tersebut mencantumkan kekurangan dana sebesar Rp28 juta, serta pembelian sepeda motor NMAX seharga sekitar Rp35 juta dan karikatur seharga Rp2 juta. Dana disebutkan akan disetorkan paling lambat 30 Juli 2025 ke Bagian Umum Setda atau ke rekening atas nama Lisa Revania (sebelumnya tertulis Lisa Reviana).
Potongan surat tersebut juga disertai caption yang menyebut bahwa Sekda meminta iuran dari seluruh organisasi perangkat daerah dan kecamatan untuk membeli hadiah pensiun berupa sepeda motor dan karikatur.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Djarot Supriyoto menyatakan secara tegas bahwa dirinya tidak pernah mengajukan permintaan tersebut.
“Demi Allah saya tidak pernah minta-minta seperti itu. Saya juga tidak tahu dari mana potongan surat itu berasal. Saya malah baru tahu dari ajudan saya,” tegasnya.
Djarot menyatakan akan mengambil langkah hukum karena merasa nama baiknya dicemarkan.
“Ini termasuk fitnah. Silakan cek ke dinas-dinas, apakah benar ada permintaan itu. Saya akan lapor polisi, karena ini merusak nama baik saya,” pungkasnya. (win)