Percobaan penculikan yang dialami oleh seorang pelajar sekolah dasar di Kota Salatiga. Siswi tersebut berhasil kabur setelah berteriak dan ditolong warga yang berada di wilayah Kabupaten Semarang.
Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana mengatakan percobaan penculikan tersebut dialami pelajar perempuan berinisial DAP. “Kejadiannya pada Rabu (27/7/2022) sekira pukul 12.00 WIB,” terangnya, Jumat (29/7/2022).
Indra mengatakan, pelajar tersebut bersekolah di SD Sidorejo . “Dia pulang sekolah pukul 12.00 WIB, biasanya dijemput orangtuanya. Namun pada saat kejadian ada seseorang naik sepeda motor yang identitasnya belum diketahui, menjemput siswi tersebut,” ungkapnya.
Setelah orangtua korban yang beralamat di Pengilon Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti tiba di sekolah, dia tidak menemukan anaknya. Setelah menunggu beberapa saat, orangtua korban mencari ke beberapa tempat ternyata anaknya tidak ada.
Selang dua jam setelah pulang sekolah, anggota Polres Salatiga mendapat informasi ada anak sekolah dasar ditemukan warga di daerah Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. “Anggota melakukan pengecekan dan benar anak itu adalah pelajar yang dibawa orang. Dia berhasil kabur saat sepeda motor berhenti, berteriak dan meminta pertolongan warga karena tidak diantar pulang tapi malah diajak muter-muter seperti tanpa tujuan,” kata Indra.
Setelah anak tersebut turun dan warga berdatangan, pengendara motor tersebut langsung kabur melarikan diri. Indra mengatakan saat ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap kejadian ini. “Kita mendalami keterangan saksi, termasuk mengumpulkan bukti-bukti seperti CCTV dan lainnya untuk mengungkap modus dan motif kasus ini,” terangnya.
Kapolres Salatiga Indra Mardiana saat diwawanca Media
Dikatakan, kondisi DAP saat ini dalam kondisi baik dan stabil. “Untuk anaknya kondisi sehat, tidak ada tanda kekerasan fisik di tubuh korban,” kata Indra.
Secara khusus Indra mengimbau kepada orangtua dan pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan disaat penjemputan. “Orangtua jika terlambat bisa menginformasikan ke sekolah, dan penjaga sekolah harus mengenal betul yang menjemput kalau perlu melakukan pendataan nama penjemput dan kendaraan yang dipakai,” paparnya.