RASIKAFM – Cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah mempengaruhi aktivitas nelayan. Puluhan ribu nelayan Jateng gagal melaut akibat tingginya ombak perairan Laut Jawa dan pantai selatan akibat cuaca ekstrem, sehingga harga ikan di pasar pun melambung tinggi. Rata-rata harga ikan naik 20%. Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, terdapat sekitar 22.175 nelayan berperahu kecil yang gagal melaut karena cuaca ekstrem disertai tingginya ombak .
Kepala DKP Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, menyatakan kebanyakan nelayan yang tidak bisa melaut saat ini adalah nelayan dengan perahu mesin di bawah 10 gross ton. Mereka selama ini tersebar di perairan Rembang, Semarang, Demak, dan pantai selatan. Jika dibandingkan tahun lalu, cuaca tahun ini lebih ekstrem. Tahun ini ombak tinggi yang muncul dampaknya sangat luas. Perahu-perahu nelayan banyak yang rusak dan infrastruktur di perkampungan nelayan juga kena imbas. Nelayan yang masih bisa melaut hanya yang memiliki perahu bermesin di atas 30 GT.
Fendi menambahkan melihat kondisi nelayan Jateng yang teradang cuaca ekstrem tersebut, pemerintah pun berencana memberikan bantuan melalui program Asuransi Nelayan. Alokasi dana untuk program ini mencapai Rp1,5 miliar yang diperuntukkan bagi 20.000 nelayan di 24 kabupaten/kota.(alv)