RASIKAFM.COM | UNGARAN – Angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Semarang pada Kamis (30/1/2025) mengakibatkan menara penghias di bagian timur-utara Masjid Al Mabrur Ungaran roboh.
Abdul Kholiq Rifa’i, Wakil Ketua Takmir Masjid Al Mabrur, menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Menurutnya, menara tersebut tidak memiliki penyangga yang cukup kuat untuk menahan hembusan angin yang sangat kencang.
“Menara itu sebenarnya merupakan hiasan untuk memperindah masjid, sedangkan penangkal petirnya hanya ada satu di tengah,” katanya.
Akibat dari kejadian ini, beberapa dampak langsung mulai dirasakan. Selain menara yang roboh, atap masjid juga mengalami kerusakan, yang dapat menyebabkan kebocoran, terlebih dengan datangnya musim hujan saat ini.
Sebagai langkah penanganan jangka pendek, pihaknya segera menurunkan menara yang roboh dan akan menangani kerusakan pada atap agar kebocoran tidak menyebar. Langkah berikutnya, segera akan dilakukan rapat koordinasi dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang, takmir, dan Pemerintah Kabupaten Semarang.
“Tujuannya untuk mengevaluasi kondisi bangunan masjid secara menyeluruh dan mencari solusi jangka panjang,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, mengungkapkan angin kencang yang melanda dalam dua hari terakhir menyebabkan beberapa pohon tumbang di beberapa titik di wilayah Kabupaten Semarang.
“Tadi malam terjadi sembilan kejadian, dan pagi ini kami menerima 4 laporan termasuk robohnya menara Masjid Al Mabrur,” ungkapnya.
Untuk langkah selanjutnya, BPBD mengambil tindakan dengan menurunkan bagian menara yang roboh dan menutup bekas menara agar tidak terjadi kebocoran akibat hujan.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Januari dan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Februari.
“Kami harap masyarakat tidak perlu khawatir, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi sesuatu, segera komunikasi dengan BPBD, TNI, dan Polri untuk penanganan yang cepat,” tambahnya. (win)