UNGARAN – Aksi pencurian dengan pemberatan (curat) terjadi di SDN Genting 3, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Rabu (28/9/2022) pukul 02.10 WIB.
Pelaku diketahui bernama Mad Ngalum (40), warga Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Ia membobol kaca jendela di sekolah tersebut untuk menggasak barang-barang yang ada di dalamnya.[irp posts=”43280″ name=”Polisi Buru Terduga Pelaku Lain Kasus Pencurian di SDN Genting 3″]
Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika saat dikonfirmasi mengatakan pelaku berusaha masuk ke gedung sekolah dengan memecah kaca jendela.
“Saat kejadian, sejumlah warga yang sedang mengadakan giat ronda malam mendengar suara kaca pecah. Saat dicari sumbernya ternyata berasal dari aksi pelaku,” ujarnya di Ungaran, Rabu (28/9/2022).
Pelaku yang panik berusaha melawan sejumlah warga yang hendak menangkapnya. Salah satunya adalah Kadus Ngrawan, Nova Putra Setyawan. Ia terlibat duel dengan pelaku hingga akhirnya terkena tusukan senjata tajam di bagian ulu hati dan kepala belakang. Pelaku yang sudah terkepung berhasil diamankan setelah sebelumnya sempat dihakimi massa.
“Korban saat ini sudah mendapatkan penanganan di RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Sedangkan pelaku sudah dibawa ke Satreskrim Polres Semarang,” ungkapnya.
Kepala Desa Genting Muhlasin mengatakan, sebelum melakukan pencurian di SDN Genting 3 pelaku ternyata telah beraksi di MI Sabilul Huda, Dusun Kalitanggi, Genting pada pukul 01.00 WIB. Dari aksinya itu, ia berhasil menggasak jajanan anak-anak serta speaker aktif milik sekolah seharga Rp 6 juta.
“Barang-barang hasil curiannya itu ditaruh di kebun lalu berusaha melakukan pencurian lagi di SDN Genting 3,” urainya.
Selain Nova yang menjadi korban penusukan, Ruwandi yang merupakan ayah dari Nova juga turut mendapatkan luka karena berusaha merebut senjata tajam dari tangan pelaku.
“Pak Ruwandi terkena sayatan di bagian pergelangan tangan,” bebernya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Kresnawan Hussein menjelaskan saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Termasuk apakah ada kaitannya dengan aksi pencurian di sejumlah sekolah di wilayah lain seperti SDN Beji 1 Kecamatan Ungaran Timur dan SDN Jetis 1 Kecamatan Bandungan beberapa waktu lalu.
“Masih kami dalami apakah ada kaitannya dengan kejadian yang lain, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain,” bebernya.
Mengenai atribut berupa kaos suatu institusi yang dikenakan pelaku, Hussein menambahkan antara pelaku dengan institusi tersebut tidak ada keterkaitan.
“Tidak ada (hubungan),” tandasnya. (win)