Jalan raya adalah fasilitas bersama yang digunakan oleh berbagai macam pengguna. Pengendara motor, pengendara mobil, pengendara sepeda, pejalan kaki, dan kendaraan lainnya. Setiap orang memiliki hak untuk merasa aman dan nyaman saat berada di jalan raya. Namun, acap kali kecelakaan atau konflik antar pengguna jalan terjadi karena kurangnya etika dalam mengemudi. Etika pengemudi bukan hanya tentang rambu lalu lintas walau hal tersebut adalah dasarnya. Etika pengemudi juga tentang bagaimana kita menciptakan lingkungan lalu lintas yang tertib dan aman bagi semua, yaitu dengan sikap saling menghormati dan empati terhadap pengguna jalan lain khususnya kepada pejalan kaki.
Pejalan kaki adalah pengguna jalan yang paling rentan karena tidak ada pelindungan seperti pengendara bermotor, kecepatan pejalan kaki juga lebih lambat jika dibandingkan dengan pengendara kendaraan bermotor. Karena kerentanan itulah yang membuat kita harus mendahulukan pejalan kaki. Selain itu menjaga para pejalan kaki juga menjadi langkah yang bagus agar orang-orang mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menjaga lingkungan serta kesehatan tubuh. Berikut adalah etika pengemudi terhadap pejalan kaki
1. Berhenti tepat sebelum garis zebra cross.
Pengemudi harus memberi prioritas terhadap pejalan kaki yang akan menyeberang. Menghentikan kendaraan saat lampu merah tepat sebelum zebra cross membuat pejalan kaki dapt menyeberang dengan nyaman tanpa tertutup kendaraan-kendaraan yang berhenti. Hal tersebut juga menambah keamanan mereka-mereka yang akan menyeberang jalan.
2. Kurangi Kecepatan di Area Ramai
Ketika berkendara sering kali kita melewati area-area ramai seperti depan sekolah, pasar, atau kawasan perumahan. Maka pada saat itu kurangi kecepatan berkendara anda agar semuanya aman.
3. Jangan Parkir atau Berkendara Trotoar
Trotoar diciptakan khusus untuk pejalan kaki, dapat dikatakan bahwa trotoar adalah hak pejalan kaki, bukan tempat parkir atau tempat berkendara lainnya. Bayangkan jika ada orang yang terserempet motor atau harus mengalah saat berjalan kaki demi pengguna kendaraan bermotor, padahal tempat kecil tersebut adalah satu-satunya fasilitas yang pejalan kaki punya dibandingkan luasnya jalan raya yang digunakan pengendara kendaraan bermotor,
4. Perhatikan Anak-Anak dan Lansia
Kita semua pernah menjadi anak-anak, kita semua juga mungkin akan menjadi lansia atau memiliki orang tua serta kerabat yang juga lansia. Harapan kita adalah mereka semua aman walau berpergian sendiri. Oleh karena itu penting bagi kita pengendara kendaraan beromotor untuk sama sama menjaga mereka. Hindari menyalahkan anggota keluarga yang tidak turut menemani. Karena keamanan dan kenyamanan adalah hak setiap individu dan tanggung jawab kita bersama.
Menjaga etika terhadap pejalan kaki bukan hanya soal patuh terhadap hukum, namun juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama manusia.
Oleh: Zorina Alzahra