RASIKAFM. COM | SALATIGA – Munculnya Wacana pemindahan pedagang Pasar Pagi ke Pasar Rejosari oleh Wali Kota Salatiga memantik keresahan di kalangan pedagang. Mereka secara tegas menolak rencana tersebut karena dinilai merugikan dan minim sosialisasi.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan – Nasdem DPRD Kota Salatiga, Alexander Joko Sulistiyo Budi Yuwono, S.E., menyampaikan sikap tegas fraksinya menentang wacana itu. Ia menyebut langkah pemerintah terkesan terburu-buru dan belum melalui kajian yang matang.
“Kami Fraksi PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik merasa terpanggil untuk ikut mengambil peran dalam pendampingan kepada masyarakat pedagang pagi yang saat ini merasa resah dengan adanya wacana pemindahan pasar pagi tersebut,” ujar Bung Alex Senin (5/5/2025).
Setelah melakukan pertemuan langsung dengan para pedagang dan pengurus paguyuban, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan penolakannya atas rencana pemindahan ke Rejosari. Bung Alex menegaskan bahwa pemerintah seharusnya hadir untuk menenangkan, bukan membuat masyarakat gelisah.
“Kami berpendapat bahwa wacana pemindahan pasar pagi terkesan sangat terburu-buru dan belum didasari dengan kajian yang mendalam. Seharusnya Negara hadir untuk mensejahterakan dan menentramkan masyarakatnya bukan meresahkan,” lanjutnya.
Ia juga mengkritisi langkah pemerintah yang belum menyusun kajian menyeluruh melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Bahkan menurutnya, hingga saat ini belum ada dokumen perencanaan resmi dari pemerintah daerah terkait wacana tersebut.
“Ketika kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah tidak sesuai dengan dokumen perencanaan yang sudah ditetapkan dan berdampak luas terhadap masyarakat maka, kami sebagai anggota DPRD Kota Salatiga akan menggunakan hak kami dalam rangka melaksanakan tupoksi kami pada fungsi pengawasan untuk mengingatkan pemerintah agar kembali pada ‘jalan yang benar’,” tegasnya.
Dalam pertemuan rutin paguyuban pedagang sayur Pasar Pagi “Maju Makmur” pada 4 Mei 2025, Alex juga mengimbau para pedagang agar tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak terpengaruh oleh wacana yang belum jelas.
Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam membina dan memfasilitasi kebutuhan pedagang dengan cara meningkatkan infrastruktur pasar seperti MCK, drainase, dan penyediaan air bersih.
“Selain pedagang juga semakin meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi waktu yang disepakati dan disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar, sehingga tidak ada celah kesalahan pedagang yang akan digunakan sebagai alasan oleh pemerintah untuk melakukan tindakan atau memindah pedagang pasar pagi,” tandas Alex.
senada disampaikan oleh Suniprat, mantan anggota DPRD Kota Salatiga tiga periode, yang kini dipercaya para pedagang sebagai pendamping. Ia menilai wacana pemindahan itu sangat minim sosialisasi dan terkesan mendadak.
“Pedagang diminta tetap berdagang dan tidak perlu resah terkait wacana pemindahan tersebut, yang perlu dilakukan adalah peningkatan disiplin tepat waktu saat tutup dasaran dan disiplin dalam hal kebersihan,” pinta Suniprat.