RASIKAFM.COM | NGABLAK – Ratusan warga dusun Sawit, RT 003/RW 03, Nongkosawit, Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang asik bergoyang jadoel, Selasa (3.6.2025) Dengan dihibur Orkes Melayu Janema asal Magelang, mereka asik joget Sawit Berjadoel dalam rangka ulang tahun Perkasa (Persatuan Kepemudaan Sawit) ke 36.
Mengusung tema “Perkasa Indonesia 36 Berkarya Untuk Masyarakat” acara berlangsung meriah dan tertib. Bahkan dinginya udara di Ngablak tak menyurutkan penggemar OM Janema untuk terus berjoget sampai pagi.
Diawali dengan lagu pembuka “terajana”, ratusan penonton langsung menghentakkan kaki dan berjoget dengan gaya khas masing masing, apalagi lagu yang dibawa menawarkan hiburan yang otentik dan sarat makna. Termasuk lagu-lagu di era 1970-1980-an.
Penampilannya menginspirasi masyarakat Kabupaten Magelang untuk membuat grup musik serupa.
Pantauan wartawan saat pentas personel grup maupun penontonnya mengenakan pakaian “tempo doeloe”. Hal itu membuktikan bahwa penikmat musik memiliki satu kerinduan terhadap suasana hiburan era tempo dulu yang mengedepakan kesederhanaan dalam penampilan dan performanya.
Kepada rasikafm.com, tokoh masyarakat Sawit Suwandi mengatakan jika acara diadakan khusus dalam rangka HUT Perkasa, sengaja menghadirkan pentas musik yang diharapkan warga tambah bersatu dari semua lapisan. “Kompak selalu warga mulai RT 01 sampai Rt 06, kekompakan Basecamp Andong via dusun Sawit Taruna Jaya giri, kompak seni latar WBM(wahyu budaya muda), dan para pemuda Perkasa”. Ujar Suwandi.
Suwandi berharap kedepan terus terjaga kekompakan pemuda basecamp dan pemuda perkasa, karena basecamp adalah aset dusun sawit yang harus tetap terjaga.
Senada, Kepala dusun Sawit desa Girirejo, Sutikno Aji menjelaskan digelarnya pentas musik asal Magelang itu dalam menghayu bagyo Perkasa ke 36. “Pentas ini untuk mengembalikan sejarah musik dangdut Indonesia, saat ini Perkasa beranggotakan kurang lebih 120 orang” ujar Sutikno.

Sementara itu meski kehadiran OM Janema sukses menghibur warga, namun tidak semua bisa menikmatinya secara live. Ada sebagian warga Sawit hanya bisa menikmati melalui tayangan youtube dan medsos, karena harus berada diluar rumah karena bekerja atau sekolah.
Shafira Aulia Azzahra misalnya, dirinya harus rela melihat tayangan melalui youtube karena masih kuliah di Jogya. “Sedih apalagi di depan rumah kan itu, meskipun ngga terlalu ngikutin musiknya tapi lebih tertarik ngeliat orang orang pada exited sampe totalitas pakai pakaian jadul jadul itu” ujar Fira mahasiswi asal Sawit yang kini kuliah di UNY ini.