RASIKAFM.COM | UNGARAN — Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah Dusun Bakalan, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB memicu terjadinya tanah longsor.
Longsor berasal dari tebing setinggi 40 meter dengan panjang material mencapai 30 meter. Dampaknya, ruas jalan utama penghubung Dusun Bakalan–Kemambang terputus total dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan saat laporan diterima, kondisi di lokasi masih diguyur hujan dan tanah belum stabil.Sehingga sebagai langkah awal dilakukan pemantauan terlebih dahulu.
“Kami juga instruksikan kepada camat, kapolsek, dan kepala desa agar jalan tersebut sementara tidak dilalui. Warga terdampak diminta memutar melalui Desa Wirogomo,” jelasnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (11/12/2025).
Ia menyampaikan, pembersihan material longsor mulai dilakukan pagi ini. BPBD menerjunkan tim ke lokasi lengkap dengan satu unit excavator serta logistik untuk mendukung penanganan bersama warga.
“Mahkota longsoran berada di ketinggian 40 meter. Jalan yang terdampak sepanjang 30 meter dengan lebar tiga meter,” tambah Alexander.
Menurutnya, area yang longsor merupakan lahan persawahan dan tegalan yang tidak mengalami perubahan fungsi. Wilayah Banyubiru, Sepakung, hingga Wirogomo memang termasuk zona rawan bencana.
“Untuk antisipasi saat ini kami lakukan pembersihan dan pemasangan trucuk bambu di mahkota longsoran. Harapannya tidak terjadi longsor susulan mengingat kondisi cuaca masih seperti ini,” ujarnya.
BPBD akan melaksanakan gladi lapang pada 20–21 Desember melibatkan pemangku kepentingan, komunitas relawan, dan Desa Tanggap Bencana (Destana) di Wirogomo. Kegiatan tersebut akan dibagi dalam beberapa klaster penanganan.
“Gladi lapang difungsikan sebagai latihan manakala terjadi bencana,” lanjutnya.
BPBD Semarang mencatat saat ini terdapat 90 Destana yang aktif. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring masih adanya sekitar 40 desa yang masuk kategori rawan bencana. Tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Semarang untuk tanah longsor, puting beliung, dan kebakaran tergolong tinggi, sedangkan banjir dan gempa berada pada kategori sedang. (win)