RASIKAFM.COM | SALATIGA – Harga cabai di Pasar Blauran, Kota Salatiga, Jawa Tengah mulai awal bulan Desember ini meroket tajam. Cuaca buruk disertai hujan deras menyebabkan banyak petani gagal panen sehingga pasokan cabai ke pasar turun drastis.
Di Pasar Blauran, kenaikan harga mencapai Rp15.000 per kilogram. Cabai rawit merah yang semula Rp25.000 kini melonjak menjadi Rp40.000 per kilogram. Harga cabai rawit hijau dan cabai keriting merah juga ikut naik dari Rp25.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Pedagang cabai di Pasar Blauran, Jimin, mengaku paling merasakan dampak dari lonjakan harga tersebut. Keuntungannya semakin menipis karena pembeli kini mengurangi jumlah belanja.
“Permintaan sekarang menurun. Penjualan juga menurun. Biasanya pembeli belinya 2 kilogram sekarang cuma 1 kilogram malah kadang kurang dari 1 kilogram,” ujar Jimin.
Menurutnya pasokan dari petani berkurang tajam akibat tanaman membusuk karena hujan berkepanjangan. Kondisi ini membuat stok cabai semakin minim dan pedagang turut merasakan dampaknya.
“Keuntungan juga menurun. Cerita dari petani itu karena hujan terus, cabainya jadi busuk jadi gagal panen. Stok di sini juga berkurang kadang malah kosong,” tambahnya.
Tak hanya pedagang, pembeli yang mayoritas pelaku usaha kuliner juga dibuat pusing menghadapi lonjakan harga. Yosafat Sugeng, salah satu pembeli, mengaku terpaksa menurunkan jumlah belanja meski omzet usahanya ikut terdampak.
“Ya bagaimanapun harus beli (cabai) buat jualan. Harga sekarang tinggi. Ya paling kalau saya mengurangi pembelian itupun juga masih rugi sampai 40 persen,” katanya.
Ia berharap harga cabai segera kembali normal, apalagi dalam waktu dekat memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru, yang biasanya meningkatkan kebutuhan bahan baku termasuk cabai.