Ganjar menerangkan, saat ini kondisi pandemi di Indonesia banyak yang sudah membaik. Sejumlah daerah bahkan menjadi nol kasus.
“Jateng sendiri sekarang kasusnya hanya dua digit, kita dorong lagi supaya bisa satu digit saja. Mudah-mudahan bisa berhasil. Vaksinasi kita dorong terus, mudah-mudahan sebentar lagi kita bisa menyelenggarakan acara apapun termasuk keagamaan seperti ini seperti sebelumnya,” ucapnya.
Ganjar mengatakan sangat rindu menggelar Jateng Bershalawat seperti sebelum pandemi. Dimana ada puluhan ribu masyarakat hadir dan bershalawat bersama.
Jateng Bershalawat malam ini lanjut Ganjar sangat berarti. Selain dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, gelaran ini juga digelar menjelang peringatan hari santri.
“Besok hari santri, kita akan memperingati dengan semangat juang bersama. Ulama, umaro bersatu untuk melanjutkan spirit santri dulu. Kita ingat, bagaimana kaum sarungan, para santri membela sang Saka Merah Putih. Berbagai tokoh berjuang dalam resolusi jihad dengan spirit nasionalisme,” terangnya.
Dengan peringatan hari santri ini, Ganjar mengajak agar semangat kebangsaan makin berkobar. Spirit hari santri, harus didorong dalam tindakan yang nyata dan kongkret.
Sementara itu, Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf sebelum memimpin shalawatan mengatakan, dirinya sudah rindu shalawatan bareng Ganjar dan ribuan masyarakat seperti dulu. Dengan kondisi yang membaik, maka harapannya Jateng Bershalawat bisa segera digelar seperti sebelum pandemi.
“Saya itu sudah rindu shalawatan bareng pak Ganjar. Masih ingat betul, saat shalawatan bareng beliau di Simpanglima bareng ribuan masyarakat. Semoga Indonesia segera pulih agar kita bisa bertemu lagi,” ucapnya.