Evaluasi terhadap peristiwa ini dan sebab-sebabnya sangat penting agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di masa yang akan datang. Selain itu, kondisi Depo yang sudah beroperasi sejak tahun 1974 juga harus dievaluasi, apakah masih layak atau tidak.
Menurut catatan, Terminal BBM Plumpang juga pernah meledak pada tahun 2009 dan menimbulkan kerugian hingga Rp 17 miliar. Kini, Amin yang merupakan salah satu anggota Komisi VII DPR RI mendesak Pertamina untuk memulihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah-wilayah yang selama ini dilayani oleh Depo Pertamina Plumpang.
Depo Pertamina Plumpang merupakan Integrated Terminal Jakarta atau terminal BBM terpenting di Indonesia. Depo ini menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina. Selain itu, kapasitas aliran BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.
Perlu ada tindakan yang cepat dan tepat dari Pertamina agar pasokan BBM dapat kembali normal dan tidak mengganggu kebutuhan masyarakat serta sektor industri yang memerlukan bahan bakar tersebut.
“Agar objektif, investigasi sebaiknya dilakukan tim gabungan yang melibatkan ahli dan aparat penegak hukum,” kata dia.