RASIKAFM.COM | SURUH – Memasuki minggu pertama bulan Ramadan warga Kabupaten Semarang Jawa Tengah mengeluh akibat langkanya gas LPG ukuran tiga kilogram. Kelangkaan ini bahkan telah dirasakan sejak tiga minggu terakhir dari sebelum ramadhan hingga saat ini.
Warga Kabupaten Semarang saat ini kesulitan untuk memasak hidangan berbuka serta sahur akibat gas LPG subsidi ukuran tiga kilogram langka. Selain langka harga gas LPG ukuran tiga kilogram mencapai Rp 25.000 per tabung.
Ironisnya meski harga gas hingga Rp 25.000, namun warga masih kesulitan untuk membeli gas LPG karena stok di warung dan pangkalan habis. Bahkan mereka rela membeli gas LPG tiga kilogram ke daerah lain.
Akibat langkanya gas LPG saat ini bahkan ada warga dipinggiran yang menggunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari.
Di desa Plumbon kecamatan Suruh misalnya,
Erma salah seorang konsumen gas mengaku jika saat ini dirinya kesulitan untuk membeli gas LPG tiga kilogram karena tidak ada stok.
Menurutnya langkanya gas LPG ukuran tiga kilogram sejak tiga minggu lalu dari sebelum bulan Ramadan. Untuk mengatasinya, dirinya rela memasak memakai kayu bakar agar bisa memasak untuk keluarga.
“Kalau tidak ada begini ya akhirnya memakai kayu. Itu juga kalau kayunya tidak basah akibat musim hujan sekarang. Kalau kayunya basah ya bagaimana lagi,” jelas Erma kepada rasikafm.com (16.3.2024)
Sebelum adanya kelangkaan, harga gas ukuran tiga kilogram hanya Rp 20.000, namun saat ini mengalami kenaikan harga akibat langkanya gas LPG mencapai Rp 25.000 per tabung.
Sementara Pedagang, Robiatun mengaku sudah tiga minggu tidak ada gas LPG ukuran tiga kilogram. Dari distributor gas LPG telah mengurangi jumlah gas yang distorkan ke para pedagang.
“Saya mengubungi agen maupun pangkalan juga tidak ada. Kalaupun di stori sekarang dikurangi jumlahnya, yang biasanya 35 tabung sekarang hanya lima sampai sepuluh tabung itupun kalau stok dari agennya ada,” kata Robiatun.
Pembeli dan pedagang berharap agar gas LPG ukuran tiga kilogram menjadi normal kembali tidak ada kenaikan.