RASIKAFM.COM | UNGARAN - UMKM Center Kabupaten Semarang memperluas kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraha (Disdikbudpora) setempat untuk mendorong lahirnya pelaku usaha (entrepreneur) dari kalangan pelajar SMK.
Kerjasama ini diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi dan berbagai pelatihan untuk menstimulasi kreativitas dan semangat berwirausaha di kalangan pelajar SMK yang ada di Kabupaten Semarang.
“Selain peningkatkan kapasitas sekitar 700-an pelaku usaha (entrepreneur), kami juga melaksanakan peran sebagai penggagas kewirausahaan,” ujar Koordinator Pengembangan SDM UMKM Center Kab.semarang, Budi Prasetyawan, Kamis (9/2/2023).
Alasan mengapa menyasar siswa pelajar SMK di Kabupaten Semarang, karena mereka para siswa SMK telah mendapatkan bekal keilmuan sekaligus ketrampilan. Terlebih sekarang era Kurikulum Merdeka, di mana SMK tidak hanya mencetak para lulusan yang siap kerja, namun juga lulusan yang siap berwirausaha agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
“Karena kalau ke perusahaan atau industri, nanti sekolahnya di SMK pertanian, kerjanya di industri konveksi. Ini kan tidak linier dengan disiplin ilmunya,” tegasnya.
Budi mengatakan, selain kegiatan rutin pertemuan klaster (evaluasi, penguatan kapasitas hingga penyusunan program) dan promo produk, lanjut Budi, pihaknya juga aktif berkolaborasi dengan OPD terkait di lingkungan Pemkab Semarang.
“Seperti yang kami lakukan kali ini dengan Disdikbudpora Kabupaten Semarang dengan menyasar para pelajar siswa SMK,” jelasnya.
Jadi sebagai wadah para praktisi, UMKM Center Kabupaten Semarang yang memiliki tujuh klaster yakni kuliner, kemasan basah, kemasan kering, kopi, fesyen, craft serta bahan dan jasa, juga ingin menstimulasi kreativitas siswa SMK.
“Saat ini yang sudah kami lakukan di SMKN Jambu, Kecamatan Jambu dan SMKN Bawen,” ungkapnya.
Selain itu, untuk jurusan- jurusan yang ada di SMK hampir semua UMKM Center Kab. Semarang punya praktisi di tiap- tiap klaster, yakni para pelaku UMKM yang kini terwadahi. Misalnya untuk pelajar jurusan boga, ada klaster kuliner.
“Kemudian dengan jurusan tata busana, kami juga punya klaster fesyen dan seterusnya termasuk klaster craft,” pungkasnya. (win)