RASIKAFM.COM | UNGARAN – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, penjual bendera Merah Putih mulai bermunculan di sejumlah titik di Kabupaten Semarang. Mereka datang dari berbagai daerah untuk menjajakan dagangan khas bulan kemerdekaan itu.
Salah satunya adalah Dede Yana Setiyana (49), perantau asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sejak Sabtu (26/7/2025) sudah menempati sudut persimpangan Alun-Alun Lama Ungaran untuk menjual bendera. Ia memilih lokasi di dekat bengkel dan warung makan karena lalu lintas yang ramai.
“Belum masuk Agustus, tapi kita harus duluan, biar warga punya waktu buat siap-siap,” katanya saat ditemui, Rabu (30/7/2025).
Dede mengaku sudah empat tahun berjualan bendera di Ungaran setiap menjelang 17 Agustus. Saat di kampung, ia bekerja serabutan, namun tiap tahun ia menyempatkan datang ke Jawa Tengah demi menjemput rezeki dari penjualan atribut kemerdekaan.
“Di sini sewa kamar kos di Pudakpayung, bareng-bareng sama penjual bendera yang lain,” ujarnya.
Dalam sehari, Dede bisa menjual hingga sembilan potong bendera dengan pendapatan bersih sekitar Rp200 ribu.
“Harga bervariasi, mulai dari Rp15 ribu untuk ukuran kecil seperti bendera mobil. Yang ukuran besar Rp200 ribu,” tambahnya.
Berbeda dengan Dede, Drajat (40), perantau asal Ciamis, Jawa Barat, yang membuka lapak di Jalan MT Haryono, mengaku dagangannya masih sepi. Sejak berjualan pada 20 Juli 2025, ia belum mendapatkan pembeli.
“Sekarang orang beli bendera lebih awal, tapi tetap saja belum seramai sebelum Covid,” jelasnya.
Drajat hanya membawa 20 potong bendera karena khawatir tidak laku. Meski demikian, ia tetap berharap warga tetap antusias menyambut kemerdekaan dengan memasang bendera.
“Saya berharap warga makin cinta sama negeri ini, makin rajin pasang bendera. Itu kan lambang kita sebagai bangsa,” imbuhnya. (win)