Menurut Mudjiati, hal itu dilakukan agar para murid SMP Negeri 2 Salatiga dapat lebih bijak di dalam bermedia sosial dan tidak melakukan bullying baik fisik maupun verbal, meski hingga saat ini belum ada kasus bullying di dalam SMP Negeri 2 Salatiga.
“Alhamdulillah belum ada kasus, kita berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ada kasus seperti itu,”katanya.
Dijelaskanya, melihat dari beberapa kejadian yang ada dalam penggunaan media sosial oleh para remaja terkadang tidak sehat dan kurang berhati-hati saat mengupload ataupun mengunduh konten yang ada di media sosial.
“Jika hal ini terjadi, nantinya anak-anak bisa terkena undang-undang IT,” imbuhnya.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal itu, lanjut Mudjiati, ada berbagai cara yang dilakukan pihak SMP Negeri 2 Salatiga.
“Kami memiliki berbagai permainan untuk menginternalisasikan agar anak-anak tidak melakukan bullying dan bermedia sosial dengan sehat di dalam pembelajaran, ektrakurikuler serta pembinaan setiap upacara,”tandasnya.
Untuk itu, hari ini kita berkomitmen bersama agar tidak ada kasus. Jadi kita tidak hanya pada saat upacara saja tetapi internalisasi pada saat pembelajaran bahkan sampai ke permainan kita ciptakan untuk itu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit menambahkan Hari Pramuka bukan hanya seremonial yang selalu diperingati pada 14 Agustus.
Ia berharap agar para anak-anak tidak melakukan bullying kepada teman-temannya.
“Ini adalah bagian yang harus diingatkan kepada anak-anak karena bullying sering terjadi apalagi media yang dipakai yakni media yang gampang seperti medsos jadi siapapun bisa melakukan itu,”tandas Dance.