RASIKAFM.COM|SEMARANG – Pohon berumur puluhan tahun yang tertanam di komplek Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Semarang tumbang, Jumat (3/2/2023). Pohon Trembesi itu roboh ketika para siswa sedang menjalani pelajaran olahraga di lapangan.
Beruntung kejadian itu tak menimbulkan korban jiwa. Sebab saat detik-detik robohnya pohon, para pelajar langsung menjauh dan menyelamatkan diri.
Pohon besar setinggi lebih dari 12 meter itu tumbang dengan posisi akar tercabut dari tanah dan batang pohon rubuh ke arah lapangan. “Pohon yang ada di lapangan sepak bola SMA 1 Semarang tumbang jam 07.15 WIB kurang lebih sekitar itu. Setelah kami perhatikan memang kondisi pohon sudah sangat tua dan akarnya juga rapuh dan itu memang faktor alam karna tadi malam kebetulan juga hujan deras. Untuk usia pohon kurang tahu pastinya. Tapi dilihat dari kondisinya, akarnya, kalau 50 tahun sepertinya ada,” ujar Kusno, Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Semarang di lokasi.
Peristiwa serupa juga pernah terjadi. Akan tetapi hanya ranting pohon yang jatuh namun menimpa mobil dan merusak fasilitas sekolah
“Ini yang saya sampaikan bahwa di lingkungan SMAN 1 memang ada pohon besar dan ini sangat berbahaya untuk keamanan keselamataan siswa khususnya dan bapak ibu guru. Ini yang kemarin saya matur untuk dilakukan penebangan atau pemotongan supaya tidak menimbulkan korban jiwa. Alhamdulillah tadi tidak ada korban dan saya tidak bisa membayangkan kalau ini ada korban jiwa bagaiamana perasaan kami,” paparnya.
Sebelumnya, sempat ada permasalahan antara pihak sekolah dan Alumni karena penebangan pohon yang besar. Dan kedua belah pihak sudah bertemu hari Senin (30/1) kemarin dan diputuskan proses penebangan dihentikan.
Akan tetapi, setelah ada peristiwa ini, Kusno mengatakan akan berkoordinasi dulu untuk langkah lebih lanjut.
“Dari hati yang paling dalam kami mohon untuk segera dilakukan penanganan khusus terhadap pohon-pogon yang besar di SMAN 1 supaya kami di dalam menjalankan tugas bisa nyaman tenang dan tentram tidak ada was-was,” tuturnya.
“Jumlah pohon tua di sini itu kurang lebih ada sembilan yang besar sekali, yang sedang sekitar lima dan itu perlu penanganan yang berada di SMAN 1,” lanjutnya.
Sementara itu, guru olahraga SMAN 1 Kota Semarang, Aga Eppino mengatakan sebelum kejadian, para siswa sedang melakukan aktivitas berolahraga. Dirinya menerangkan, sebelum pohon tumbang, ada suara retakan dan pohon makin menyerong.
“Anak-anak pemanasan persis di dekat ranting terakhir yang roboh itu. Ada suara kretek-kretek. Jatuhnya perlahan, anak-anak bisa menghindar,” imbuhnya.