Cilacap – Kepolisian Daerah Jawa Tengah memantau lalu lintas hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah guna mengantisipasi adanya ternak yang menderita penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“Masalah PMK dan LSD memang menjadi atensi kami terutama mendekati Hari Raya Idul Adha,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Polisi M. Iqbal Alqudusy di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cilacap, Selasa.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di wilayah Polda Jateng bersama satuan tugas lainnya akan melakukan pengawasan terhadap ternak-ternak yang bakal dijadikan hewan kurban.
Menurut dia, pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan di masing-masing wilayah juga terhadap lalu lintas ternak terutama yang berasal dari luar daerah.
“Nanti kami akan bekerja sama dengan stakeholders (para pemangku kepentingan) dalam pengawasan terhadap lalu lintas ternak yang masuk wilayah Jateng,” tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap Susilan mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah pengawasan terhadap ternak yang akan dijadikan hewan kurban.
Menurut dia, langkah-langkah tersebut di antaranya pengecekan stok hewan kurban ke sentra-sentra ternak kambing dan sapi serta memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan ternak yang dilakukan oleh dokter hewan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penularan penyakit pada ternak.
“Kami juga akan melakukan pemeriksaan ante mortem terhadap hewan kurban sebelum disembelih dan pemeriksaan post mortem terhadap ternak kurban yang telah disembelih,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan mengawasi lalu lintas hewan kurban di pos-pos pengawasan ternak meskipun tidak seketat saat PMK maupun LSD merebak.
Pihaknya akan memberikan surat keterangan sehat terhadap ternak yang tidak terindikasi menderita penyakit menular yang berbahaya bagi kesehatan.
Dinpertan Kabupaten Cilacap bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) juga akan menggelar pelatihan juru sembelih halal (juleha), baik untuk penyembelihan unggas, ternak kecil, maupun ternak besar.
“Besok kami bersama PHBI akan menghadap Bupati Cilacap terkait rencana pelatihan juleha yang direncanakan akan digelar dua kali dengan tujuan agar para juru sembelih kita bisa menyembelih ternak sesuai dengan tuntunan agama Islam,” tegasnya.