UNGARAN – Sebanyak 25 orang nasabah bank di Ungaran melaporkan dugaan kejahatan skimming ke Satreskrim Polres Semarang. Pasalnya mereka mengaku saldo rekening tabungannya berkurang padahal tidak merasa melakukan transaksi.
Salah satu korban yang melaporkan kejadian itu adalah Damiran (36), warga Sebantengan Ungaran. Ia mengaku kehilangan saldo di rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) miliknya sebesar Rp25 juta.
“Tanggal 12 Desember 2021 jam 20.00 saya cek saldo melalui mobile banking, jumlahnya masih sama. Keesokan harinya saya cek kok berkurang Rp25 juta, padahal saya tidak transfer dan tarik tunai,” ungkapnya saat mendatangi Unit IV Tipidter Satreskrim Polres Semarang, Kamis (13/1/2022).
Atas hal itu ia kemudian mendatangi BSI cabang Ungaran untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta pemblokiran rekening miliknya.
“Setelah dicek sama pihak bank, ternyata di malam harinya pas saya tidur itu ada empat kali transaksi yang dilakukan oleh orang lain, transfer dan tarik tunai masing-masing dua kali dengan lokasinya di Singaraja, Bali,” kata dia.
Setelah mendapatkan informasi itu, ia segera membuat laporan ke Polres Semarang untuk bisa ditindaklanjuti.
“Alhamdulillah, selang dua minggu uang saya telah dikembalikan utuh oleh BSI,” ujarnya.
Kanit IV Tipidter Satreskrim Polres Semarang Iptu Herry Akhmadi menuturkan pihaknya telah menerima sedikitnya 25 laporan dugaan kejahatan skimming tersebut dengan jumlah kerugian total mencapai ratusan juta rupiah.
“Saldo yang berkurang bervariasi, ada yang Rp5 juta, Rp75 juta, Rp25 juta dan sebagainya. Sebagian sudah dikembalikan utuh, sementara yang lain masih dalam proses,” urainya.
Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak bank para nasabah yang merasa dirugikan untuk mengumpulkan data. Setelah itu baru akan diteruskan ke Mabes Polri untuk memburu pelakunya.
“Ini termasuk kejahatan tingkat tinggi karena menggunakan alat yang canggih. Sementara masih kita kumpulkan laporannya, kemudian berkoordinasi dengan kantor pusat banknya dan juga Mabes Polri,” paparnya.
Ia mengimbau agar para nasabah lebih berhati-hati saat bertransaksi terutama di mesin ATM.
“Usahakan cari lokasi mesin ATM yang ramai. Kemudian saat memasukkan PIN tutup dengan tangan sebagai upaya melindungi dari kamera yang kemungkinan dipasang oleh pelaku skimming,” tandasnya. (win)