RASIKAFM.COM | UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang saat ini tengah bersiap melakukan pemindahan ribuan jenazah dari empat lokasi makam umum yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Bawen–Yogyakarta.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin, menyampaikan proses pemindahan jenazah menjadi pekerjaan rumah (PR) besar yang harus segera diselesaikan. Total terdapat lebih dari 2.000 jenazah dari empat titik pemakaman yang akan dipindahkan.
“Yang jadi PR kami adalah pemindahan makam di empat kelurahan, jumlahnya besar-besar. Ada yang sampai 1.500 jenazah, ada 500, ada 300 jenazah yang harus dipindah. Itu yang jadi perhatian kami, karena sebelum jenazah dipindah, tanah pengganti makam harus disiapkan dulu,” jelas Zaenal, Senin (4/8/2025).
Ia menegaskan, proses pemakaman baru di lokasi terdampak tidak diperkenankan selama masa persiapan pemindahan. Hal ini untuk mencegah munculnya persoalan baru.
“Kalau ada jenazah baru yang dimakamkan terus langsung dipindah, kan kasihan. Jadi nanti kita siapkan dulu tanah pengganti, baru pemindahan dilakukan,” tambahnya.
Empat lokasi pemakaman yang terdampak berada di wilayah Ambarawa, dua titik di Kecamatan Ngampin, dan satu di Desa Gondoriyo, Kecamatan Jambu.
“Ini sudah kita koordinasikan secara intensif dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),” lanjutnya.
Sementara itu, terkait pembebasan lahan milik Pemkab Semarang di wilayah Bawen, Zaenal menyebutkan dari total 14 bidang tanah, sebanyak 11 bidang sudah dibayar senilai Rp102 miliar. Sisanya akan dibayarkan dalam gelombang kedua sebesar Rp9,6 miliar.
“Tanah-tanah itu milik Pemkab Semarang dan sudah selesai dibayar. Kami juga sudah merencanakan pembangunan pengganti beberapa fasilitas umum yang terkena dampak, seperti kantor kelurahan, sekolah dasar, taman kanak-kanak, serta ruang terbuka hijau (RTH),” jelasnya.
Zaenal mengatakan, anggaran yang telah dikeluarkan Pemkab untuk pembangunan fasilitas pengganti di Bawen mencapai sekitar Rp70 miliar. Salah satunya untuk pembangunan RTH sebagai pusat keramaian yang terintegrasi dengan kantor kelurahan, perpustakaan elektronik, dan area bermain.
“Awalnya, di belakang kantor kelurahan itu lapangan bola yang jarang digunakan. Sekarang akan kita manfaatkan sebagai pusat keramaian dan ruang publik. Termasuk juga penanganan pelebaran TPA Blondo yang nilainya hampir Rp20 miliar,” pungkasnya. (win)