RASIKAFM.COM | SALATIGA – Masih ada sisa waktu seminggu lagi, sebelum hari Kamis (20.2.2025) dimana wali kota baru Salatiga dilantik oleh Presiden. Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani mengungkapkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) atau permasalahan harus diselesaikannya.
Menurut Yasip, terdapat tiga agenda utama yang harus dikerjakannya sebelum nantinya kepemimpinan Kota Salatiga digantikan oleh wali kota definitif.
“Beberapa tugas yang belum kami selesaikan yaitu kurang lancarnya pasokan gas, penghematan anggaran, serta susunan landasan untuk transisi dari pemerintahan ini,” ujar Yasip seusai acara ramah tamah dalam rangka Hari Pers Nasional di Pendopo Papak Kantor Pemkot Salatiga, Kota Salatiga pada Kamis (13/2/2025).
Terkait kurang lancarnya pasokan tabung gas Elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan, lanjut Yasip, disebabkan oleh gangguan transportasi pasokan atau perjalanan distribusi.
“Itulah faktor yang menyebabkan tabung gas seolah-olah terlihat langka, Sehingga kuotanya itu menjadi terlambat datang sekitar dua hari, sedang diupayakan untuk mengejar ketertinggalan ini”. Ujar Yasip.
Namun dirinya mengakui jika secara jumlah (stok) tidak ada masalah, namun saat ini yang perlu dipikirkan solusinya bagaimana masyarakat mendapatkan gas seperti biasanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah penanganan, termasuk masih melakukan kajian.
Satu di antaranya melakukan operasi pasar atau pangkalan, melakukan pengecekan ketersediaan tabung gas bersubsidi tersebut serta menjaga harga agar tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Kalau memang ini berpengaruh terhadap harga, maka pemerintah daerah harus turun.
Kami terus mengkaji, pasokannya harus normal dulu baru bisa melakukan treatment untuk menormalkan gas ini kembali seperti biasanya,” pungkas Yasip.
Sementara itu, pantauan Rasika FM di lapangan, ketersendatan distribusi tabung gas tersebut terjadi sebuah pangkalan di Kecamatan Argomulyo.
Puluhan tabung gas Elpiji 3 kilogram kosong berjejer di depan pangkalan milik Shandy Argomulyo.
Menurutnya antrean warga yang terjadi karena konsumen hanya menunggu distribusi gas ke pangkalan. Meski begitu stok gas Elpiji 3 kilogram di pangkalan terbilang masih aman.
“Ini sebenarnya hanya menunggu gas datang saja, kan memang kita jam pengirimannya tidak menentu karena kita juga mengikuti stok dari agen,” kata Shandy.
Dia menjelaskan, setiap pengiriman tabung gas melon dari agen dijatah 100 buah dan biasanya langsung ludes dibeli konsumen.
Setiap warga yang membeli gas Elpiji 3 kilogram harus membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK).
Jika tidak membawa syarat tersebut, Shandy tidak melayani pembelian.