RASIKAFM.COM | SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meninjau Stasiun Tawang, Minggu (1/1/2023) sore. Selain cek banjir, Ganjar juga menemui penumpang yang sedang kebingungan dengan kepastian jadwal keberangkatan kereta api.
Tiba di lokasi sekitar pukul 16.35 WIB, kedatangan Ganjar langsung menyita perhatian pelanggan kereta api di Stasiun Tawang. Mereka langsung berteriak dan mengadu ke Ganjar agar membantu ketidakpastian yang dihadapi.
“Saya sejak pukul 14.00 sudah di sini, seharusnya berangkat ke Jakarta. Tapi hingga pukul 16.00 tadi tidak ada pemberitahuan. Malah ketika saya tanya, katanya kereta batal diberangkatkan dan saya harus naik bus,” ujar salah seorang penumpang yang akan menuju ke Jakarta.
Kebanyakan dari penumpang itu takut jika perubahan jadwal menghanguskan tiket dan uang melayang. Mereka meminta Ganjar membantu memberikan jaminan kepastian soal status tiket mereka itu.
“Saya minta satu menjelaskan bagian tiket, tidak ada yang hangus. Maka tadi semua teriak-teriak tiket saya hangus. Tidak ada tiket hangus, teorinya siapa itu,” kata Ganjar.
Dikerumuni penumpang yang protes dan emosi, Ganjar dengan sabar menjelaskan kondisi yang sedang terjadi di Stasiun Tawang. Termasuk soal kenapa jadwal mengalami keterlambatan.
Kepada KAI, Ganjar meminta menyiapkan seluruh petugasnya agar memiliki pemahaman sehingga bisa memberi penjelasan. Termasuk Polsuska, Ganjar meminta agar diikutsertakan meladeni pelanggan.
“Itu semua diberi pengetahuan kalau perlu dikasih buku pintar untuk bisa menjelaskan satu-satu dalam kondisi darurat dan saya minta dilaksanakan sekarang,” ujar Ganjar.
Tak cukup sampai di situ, Ganjar juga meminta agar KAI Daop IV Semarang menyiapkan tempat khusus untuk penumpang mendapat informasi. Sehingga mereka tidak lagi protes atas ketidakpastian yang dialami.
“Maka kepada para konsumen, tidak perlu marah, KAI saya minta untuk menjelaskan agar semua bisa pasti ya. Tadi ada yang harus naik bus. Busnya kapan di mana dan sebagainya agar KAI mengelola lebih presisi lagi. Kalau memang mereka tidak sanggup, kita siap kok untuk membantu,” ucap Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar langsung meminta perwakilan dari KAI Daop IV Semarang menghubungi kepala stasiun. Melalui sambungan telepon, Ganjar meminta agar pihak stasiun menyiapkan pos informasi. Seperti contoh penumpang yang harus pindah moda transportasi, mereka mesti diberikan informasi yang jelas mengenai tempat, waktu, dan bagaimana mereka berpindah.
“KA Daops saya minta ke sini, termasuk manajemen transportasinya yang diminta untuk mengurus itu,” ujarnya.
Selain itu, kebijakan re-route yang diputuskan oleh otoritas pusat menurut Ganjar juga harus disampaikan secara jelas kepada penumpang. “Jadi dipindahkan jalurnya lewat Selatan, yang dari Jakarta lewat Utara kemungkinan dibatalkan atau bisa dikurangi. Ini yang butuh disampaikan ke customer,” katanya.
Ganjar juga meminta agar PT KAI meningkatkan sistem layanan. Sehingga persoalan ketidakpastian jadwal di situasi kedaruratan seperti ini bisa terinfokan secara kontinyu.
“Kemudian saya minta, tolong karena customer yang membeli tiket punya nomor telepon, informasikan saja terus menerus karena kalau tidak mereka akan terus komplain,” tandasnya.
Sementara itu pantauan di seluruh area Stasiun Tawang menjelang petang tadi sudah tidak tergenang banjir. Bahkan banjir yang pagi tadi masih menggenangi jalur kereta api sudah surut dan bisa dilewati kereta api.
Keterlambatan dan perubahan jadwal yang terjadi, diakibatkan genangan di titik lain di luar Stasiun Tawang. Sehingga menyebabkan kereta harus dilansir menggunakan lokomotif khusus.