RASIKAFM.COM – SALATIGA – UKSW menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui peluncuran program Pre-University Course (PUC) untuk mahasiswa Timor Leste. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (28/04/2025) di Balairung Universitas dan Rumah Noto, menandai tonggak baru dalam kerja sama pendidikan lintas negara yang telah terjalin sejak era 1970-an.
Program PUC dirancang khusus untuk membekali mahasiswa Timor Leste yang akan menempuh studi di UKSW, dengan fokus pada penguasaan bahasa Indonesia untuk keperluan akademik, keterampilan belajar, literasi digital, hingga penguatan dasar-dasar akademis lainnya. Peluncuran ini dimotori oleh Direktorat Kerja Sama (DIKER) bersama Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), khususnya Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, dengan dukungan penuh dari pimpinan universitas.
Ketua Project Management Unit (PMU) Profesor Willi Toisuta menegaskan bahwa keterlibatan UKSW dalam pembangunan Timor Leste merupakan bagian dari panggilan sejarah yang panjang dan penuh tanggung jawab.
“Sejak dekade 1970-an, UKSW telah berkontribusi dalam perencanaan pembangunan daerah Timor Leste dan hingga kini banyak lulusan kami yang memegang posisi strategis, baik sebagai rektor, menteri, maupun ketua badan akreditasi nasional,” ungkap Profesor Willy, mantan Rektor UKSW 1983-1993.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK) UKSW Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy dalam pidatonya saat membuka secara resmi kegiatan ini, menyampaikan rasa syukur dan tekad kuat universitas untuk terus memperluas jejaring kerja sama internasional.
“Hari ini kita menanam benih strategis untuk masa depan. Pre-University Course ini adalah langkah penting tidak hanya untuk Timor Leste, tetapi juga bagi kontribusi UKSW dalam diplomasi pendidikan Indonesia,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Timor Leste akan menjadi bagian penting dari komunitas UKSW dan berpeluang menerima berbagai program beasiswa, termasuk dalam skema beasiswa SWIS (Satya Wacana International Scholarship).
Direktur DIKER Toar Sumakul menjelaskan bahwa PUC merupakan program pendampingan komprehensif, mencakup tahap pre dan post-studi. “Kami tidak hanya membekali mereka sebelum memasuki perkuliahan, tetapi juga akan mendampingi mereka hingga sukses menyelesaikan studi,” paparnya. Program ini berlangsung selama sepuluh minggu dan ke depan akan dibuka lebih luas bagi seluruh mahasiswa Timor Leste di Indonesia.
Sebagai bagian penguatan program, disampaikan Dr. Toar bahwa atas inisiasi UKSW pekan depan dijadwalkan pembukaan resmi program Bahasa Indonesia Tujuan Akademik (BITA) di Kedutaan Besar Indonesia di Dili, Timor Leste, yang akan dihadiri langsung oleh Rektor dan jajaran universitas.
Program ini diikuti oleh sepuluh mahasiswa Timor Leste yang tercatat sebagai peserta PUC angkatan pertama. Mereka berasal dari berbagai program studi, mulai dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI), dengan Chester Alexandro Cardoso yang mengambil S1 Teknik Informatika dan Chrysander Razvanito Ivano Moniz Cardoso yang memilih S1 Bisnis Digital. Dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), terdapat Lou Manuela Claudia Belo de Castro, Elvis da Costa Pinto, dan Nenci Maria Sofia Sarmento yang mengambil S1 Ilmu Keperawatan. Sementara itu, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM), Celciana da Costa Silva terdaftar di program S1 Hubungan Internasional. Dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), terdapat Jesnia Madalena Gomes Ximenes yang memilih S1 Seni Musik, serta Geovanio Inacio Barros yang terdaftar di S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Adapun Jessie Angel Marçal Zega yang memilih S1 Psikologi Fakultas Psikologi, dan Juvencia Alves Rocha dari S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Selain itu, empat mahasiswa Timor Leste angkatan 2024 juga turut hadir dalam acara ini. Saat ini, terdapat 21 mahasiswa aktif asal Timor Leste yang tengah menempuh pendidikan di UKSW di berbagai fakultas. Acara ini juga turut dihadiri oleh dosen dari FTI, FIK, FISKOM, dan FBS.
Melalui peluncuran PUC, UKSW tidak hanya menegaskan kiprahnya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan, tetapi juga memperluas panggung pengabdiannya di ranah global, menjadi mitra strategis dalam membangun generasi masa depan Timor Leste.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.