RASIKAFM.COM | UNGARAN – BadanPengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Semarang menggelar rapatkoordinasi (Rakor) berasama stakeholder, terkait evaluasi pemilihan serentak 2024 yang berlangsung di The Wujil Resort and Convention Kab.Semarang, Kamis (16/1/2025). Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Semarang M.Basari, Kepala Sekretraiat Bawaslu Propinsi Jateng, Sekda Semarang, Ketua KPU Semarang, Forkompinda Semarang, KetuaPartaiPolitik, Media dan Pemantau Pemilu.
Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto, dalam sambutannya mengatakan, bahwa rapatkoordinasi dengan stakeholder ini adalah forum untuk evaluasi hasil pelaksanaan pengawasan Pemilihan serentak 2024, yang telah berlangsung sejak sembilan bulan selama tahapan pelaksanaan pemilihan 2024.
“Alhamdulillah pelaksanaan pemilihan sudah berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil. Kolaborasi dan komunikasi kami Bawaslu dengan KPU sebagai penyelenggara teknis Pemilihan 2024 begitu juga Pemerintah Daerah Semarang yang sudah memfasilitasi, baik anggaran maupun kebijakan memberikan peranan penting suksesnya pemilihan serentak 2024 di Kabupaten Semarang”.
Selama tahapan penyampaian imbauan, saran perbaikan di berikan baik kepada KPU dan jajaran juga kepada Pasangan calon. Imbauan sebagai bentuk pencegahan ini efektif untuk mencegah terjadinya pelanggaran selama tahapan pemilihan 2024 di Kabupaten Semarang ,” kata Agus Riyanto pada saat sambutan.
Agus Riyanto juga menambahkan, bahwa dalam pemilihan serentak 2024, Bawaslu Kabupaten Semarang tidak menerima laporan maupun temuan selama pelaksanaan Pemilihan 2024. Dirinya pun berterima kasih kepada stakeholder di Kabupaten Semarang, termasuk TNI/Polri, Kejaksaan serta Partai Politik dapat menciptakan Pemilihan serentak 2024 di Kabupaten Semarang berjalan kondusif.
Agus Riyanto juga meminta masukan dari seluruh yang hadir untuk ikut serta mengevaluasi hasil-hasil kerja pengawasan pemilihan 2024, untuk menyempurnakan pengawasan ke depannya dari sisi penyelenggaraan.
Sementara, Wakil Bupati Semarang dalam sambutannya mengatakan, bahwa hasil-hasil kinerja Bawaslu Kabupaten Semarang dalam penanganan adanya laporan pelanggaran harus sesuai dengan fakta yang ada.
“Bawaslu jangan sampai tidak menindaklanjuti adanya laporan dugaan pelanggaran” oleh karena Bawaslu harus menjaga netralitas, profesionalitas dan kerja-kerja pengawasan dapat dipertanggungjawabkan. “komunikasi yang baik antara Bawaslu dan KPU harus dapat menjaga kepercayaan publik,”
Kemudian dalam sesi penyampaian evaluasi pengawasan pemilihan 2024, Sekda Semarang Djarot Supriyoto mengatakan bahwa “suksesnya pemilihan di Kabupaten Semarang paling tidak dipengaruhi empat indikator, pertama, adanya kepatuhan terhadap norma jadual dan tahapun, kedua proses penyelenggaraan pemerintahan tidak terganggu, ketiga adanya aktor pendukung dan keempat adanya dukungan anggaran. Sedangkan aktor pendukung ada empat aktor, masyarakat sebagai pemilih, Partai Politik, penyelenggara pemilu dan pemerintah daerah.
Pada sesi selanjutnya, Bawaslu Kabuptaen Semarang yang diwakil oleh Ummi Nuamah selaku Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa memaparkan hasil kerja pada pengawasan diseluruh tahapan pemilihan 2024, yang paling banyak dilakukan oleh Bawaslu adalah pencegahan pelanggaran. Ada sekitar 123 dokumen pencegahan yang disampaikan Bawaslu Kabupaten Semarang selama tahapan Pemilihan. Sedangkan laporan hasil pengawsan ada sekitar 4448 total pengawasan. Selama tahapan pemilu Bawaslu Kabupaten Semarang menyelesaikaan sengketa antar peserta pemilihan sebanyak satu sengketa. Bawaslu Kabupaten Semarang tidak menerima adanya laporan dugaan pelanggaran namun menemukan satu pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang di teruskan ke KPU Kabupaten Semarang.
Selama kegiatan diskusi, peserta keguatan sangata antusias memberikan pertanyaan dan kritikan antara lain adanya penurunan angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan 2024 yang ada diangka 75% di bandingkan pemilu 2024 yang mencapai 81 %. (ben)