Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah selenggarakan Pelatihan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) Tahun 2022. Kegiatan yang bekerja sama dengan DPRD Jateng ini menghadirkan para anggota DPRD untuk menjadi narasumber guna memotivasi para perempuan itu. Kegiatan dilakukan serentak di berbagai kota dan kabupaten di provinsi ini.
Sementara di Salatiga kegiatan tersebut diselenggarakan di kantor Kelurahan Mangunsari Salatiga yang menghadirkan anggota DPRD masing-masing Sholeha Kurniawati , Yusuf Hidayat, Ida Nurul Farida , Soetjipto , dan Yudi Indras Wiendarto sebagai pembicara. Ada pun perempuan yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang.
Kepada media kepala Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Sri Dewi Indrajati mengatakan, dampak Covid-19 yang paling terasa terkait ekonomi. Tak terkecuali para perempuan pun merasakan dampak itu. Karenanya, para perempuan ini perlu dibekali ketrampilan sehingga bisa produktif kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
“Ilmu yang didapat dalam pelatihan ini harus ditindaklanjuti dan berusaha untuk diterapkan. Sehingga usaha-usaha yang mampu meningkatkan ekonomi tetap berjalan,” katanya.
Anggota DPRD Ida Nurul Farida mengatakan, para perempuan di Salatiga harus tetap semangat kembali usai pandemi. Para perempuan ini juga termasuk tiang negara dan juga berperan membimbing anak-anak. Diakuinya, dampak pandemi selama ini, kaum perempuan merasakan dalam mengatur ekonomi rumah tangga.
Dalam kesempatan itu, para perempuan mendapatkan pelatihan ekonomi kreatif dari parktisi yang kompeten di bidangnya. Di antaranya membuat mi pangsit yang bernilai ekonomis.