SEMARANG – Nama Ghozali Everyday saat ini menjadi fenomena karena membuat jagat maya merinding dengan penjualan foto selfienya di non-fungible token (NFT) mencapai miliaran rupiah.
Nama sebenarnya adalah Sultan Gustaf AL Ghozali, saat ini ia adalah mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Erna Setyawati dan Heru Kamdani itu kini menjadi Sultan sebenarnya.
Sebab, hanya bermodal foto selfie, dia bisa meraup miliaran rupiah lewat NFT. Pantauan pada Kamis (13/1/2022), koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta. Dengan total 933 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
“Awal-awal itu dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia. Terus orang luar negeri jadi ikutan beli bahkan chef Arnold juga beli. Belinya bahkan sampe 25 gitu, foto wajah saya, haha,” kata Ghozali sembari tertawa ketika ditemui di kampusnya, Kamis (13/1/2022).
“Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 M. Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapet 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 M,” paparnya.
Ghozali sama sekali tidak menyangka karena ia hanya iseng mengambil foto selfie selama 5 tahun untuk ia jadikan video timelapse perubahan dirinya sejak lulus dari SMK 5 Semarang tahun 2017 lalu.
“Aslinya tu saya foto setiap hari buat animasi timelapse. Setelah lima tahun jadi video gitu. Tujuanya itu. Sudah dibuat kemudian sekalian uplod di NFT kali aja lucu,” ujarnya.
Ghozali baru mendalami NFT sekitar dua bulan lalu dan mengunggah fotonya pada akhir Desember. Saat itu ia hanya berpikir untuk lucu-lucuan menjual foto selfie karena karya di NFT banyak berupa gambar 3D atau 2D yang menarik menurutnya.
“Kenal NFT dari kampus dan dari refrensi internet. Awal alesan saya upload di NFT aslinya saya bayangin kayak NFT itu isinya 2D-3D atau gambar-gambar karya yang bagus. Aku mikirnya kaya lucu juga kalo salah satu kolektor ada yang punya muka saya. Aku nyangkanya sih nggak ada yang beli makanya harganya saya patok awal di 3 dolar, memang sengaja biar nggak ada yang beli. Awal uplod di akhir-akhir Desember cuma baru berani promosi 4 hari yang lalu,” jelasnya.
Selain rutin berselfie hingga 932 foto, Ghozali juga gemar berkompetisi salah satunya dalam lomba membuat logo.
“Prestasi pas awal-awal semester saya suka design logo. Itu sempet di ‘99designs.com‘ isinya lomba semua, saya ikut 100 lebih tapi yang menang cuma beberapa saja 1 atau 2 tahun 2020,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Guruh Fajar Shidik mengatakan Ghozali juga mahasiswa yang keratif. Dia juga mendapatkan mahasiswa di Udinus sejak semester 3.
“Mas Sultan ini juga mahasiswa yang keratif ya, mendapat beasiswa sejak semester 3,” kata Fajar.