UNGARAN – Potongan-potongan tubuh korban mutilasi di Ungaran, Kabupaten Semarang satu persatu telah ditemukan oleh petugas kepolisian. Hal itu dari hasil pengembangan dengan menggali keterangan Imam Sobari (32), pelaku pembunuhan yang disertai mutilasi tersebut.
Salah satu fakta yang turut diungkap jajaran kepolisian adalah mengenai keberadaan organ dalam milik korban yang ternyata tidak ikut dibuang bersama potongan tubuh yang lain.[irp posts=”40399″ name=”Kartu ATM, Petunjuk Utama Pengungkapan Kasus Mutilasi di Ungaran”][irp posts=”40363″ name=”Pelaku Mutilasi di Ungaran Residivis Kasus Pencabulan Terhadap Korban yang Sama”]
Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Pol Summy Hastry Purwanti mengatakan, berdasarkan pemeriksaan forensik yang dilakukan, ada 11 potongan tubuh korban yang telah ditemukan. Dari potongan bagian tubuh tersebut, ternyata organ bagian dalam tidak ditemukan.
“Pelaku mengaku telah membuang organ dalam korban ke kloset. Sedangkan penyebab kematian korban adalah dicekik di bagian leher sebelum dimutilasi,” ujarnya.
Dikatakan Hastry, meski kematian korban sudah lebih dari empat hari, masih terlihat tanda-tanda bekas cekikan pada leher korban. Diakuinya, tanda bekas cekikan sudah mulai memudar.
“Hasil pemeriksaan bagian dalam masih terlihat dampak cekikan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Selain bekas cekikan pada bagian leher, tim dokter juga menemukan luka benturan pada bagian belakang kepala korban. Hasil pemeriksaan ini memunculkan dugaan bahwa pelaku mencekik sambil membenturkan kepala korban ke benda yang lebih keras.[irp posts=”40352″ name=”Sadis! Pelaku Mutilasi di Ungaran Potong Jasad Korban Jadi 11 Bagian”]
“Benturannya tidak menyebabkan korban meninggal dunia, lebih karena cekikan. Tanda-tanda bekas perlawanan dari korban juga tidak ditemukan,” sambungnya
Setelah korban meninggal, pelaku melakukan mutilasi. Saat itu, kata Hastry proses metabolisme pada tubuh korban sudah berhenti sehingga perdarahannya tidak begitu banyak.
“Jadi pelaku membunuh dulu sehingga proses metabolisme tubuh berhenti, baru dimutilasi,” tandasnya. (win)