RASIKAFM.COM | Pemerintah Kota Semarang secara konsisten melanjutkan pembangunan perkotaan yang sempat terhenti akibat pandemic Covid-19. Salah satu upaya yang diambil Pemerintah Kota Semarang adalah dengan mengimplementasikan konsep bergerak bersama melalui kerja sama dengan berbagai pihak, bahkan dengan luar negeri.
Yang terbaru, Pemerintah kota Semarang menerima kunjungan delegasi dari Pemerintah Swiss dan World Bank untuk melihat implementasi bantuan teknis yang diberikan oleh Pemerintah Swiss.
“Saya menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi dari Swiss dan World Bank. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan kepada kami, terutama yang terkait dengan Pembangunan Perkotaan yang berketahanan dan berkelanjutan,” tutur Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, Kamis (24/11) di Situation Room Balaikota.
Bantuan dari Pemerintah Swiss diberikan melalui lembaga kerja sama pembangunan Swiss atau SECO lewat program The Indonesia Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund (IDSUN). Bantuan teknis melalui IDSUN tersebut antara lain berupa kajian teknis untuk penanganan banjir, penyediaan air minum, maupun kajian yang terkait dengan rencana pengembangan BRT Dedicated Lane.
Iswar berpendapat, untuk menyelesaikan tantangan-tantangan pembangunan di Kota Semarang, perencanaan pembangunan membutuhkan data yang akurat dan valid, baik data spasial maupun data aspasial. Dengan data dan informasi faktual, bukan hanya mendasarkan pada asumsi-asumsi, pengambilan kebijakan yang solid dan tepat sasaran dapat dilakukan.
“Alhamdulillah, untuk mewujudkan hal tersebut, dengan skema IDSUN melalui World Bank, Pemerintah Kota Semarang telah dibantu mewujudkan City Planning Lab (CPL), yang sudah dan akan terus kami kembangkan untuk terus meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kami,” terang Iswar.
Iswar berharap, kerja sama ini dapat menguatkan Kota Semarang untuk menjadi kota yang semakin hebat, sekaligus kota yang berkelanjutan atau sustainibility city. Di samping itu, kerja sama yang tengah terjalin dapat menguatkan hubungan persahabatan antar Indonesia dan Swiss.
“Kami menyadari bahwa dengan APBD kami yang terbatas, maka kami perlu menggali alternatif pembiayaan lain, termasuk kemungkinan bantuan teknis lanjutan lainnya dari Pemerintah Swiss melalui skema IDSUN atau skema lainnya. Mengingat juga bahwa bantuan teknis sebelumnya yang kami terima sangat kami rasakan manfaatnya,” tutup Iswar.