Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperkuat jalinan kerja sama dengan pihak Pemerintah Provinsi Chungcheongbuk-do, Korea Selatan. Kerja sama sister province di antara keduanya telah terjalin selama 19 tahun.
Hal itu tampak dalam kegiatan pertemuan delegasi di kompleks kantor Gubernur Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis (6/7/2023) malam. Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menyambut Gubernur Chungcheongbuk-do Kim Young Hwan. Bersama rombongan, keduanya terlebih dahulu melihat hasil produksi UMKM, potensi wisata dan potensi Jateng lainnya di gedung tersebut.
“Terima kasih telah hadir di sini untuk mempererat tali persaudaraan dan kerja sama antara Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Chung Cheong Buk-do. Kerja sama sister province ini telah terjalin sejak tahun 2004, sehingga pada tahun ini genap 19 tahun,” kata Gus Yasin, sapaannya, membacakan sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Pada kesempatan itu dilakukan pembaruan kerja sama MoU antara Provinsi Chung Cheong Buk-Do, Korea Selatan, dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Gus Yasin menuturkan, Korea Selatan merupakan mitra investasi peringkat II di Jawa Tengah. Dengan performa investasi sebesar 98.437,30 ribu dolar AS, berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng per triwulan I tahun 2023.
Saat ini, terangnya, PT LG yang merupakan perusahaan lokal Chung Cheong Buk-do, sedang proses investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk solusi energi batre. Untuk itu, dibutuhkan dasar kerja sama yang valid dan legal, utamanya bagi Jawa Tengah. Termasuk, sebagai dasar pelaksanaan kegiatan bagi OPD Jawa Tengah dan Chung Cheong Buk-do.
“MoU baru ini akan menjadi bukti, bahwa Pemprov Jateng mendukung kerja sama lainnya yang akan dilakukan oleh badan usaha dan swasta, seperti yang akan ditandatangani tanggal 6 Juli 2023, yaitu Chungbuk Technopark & PT JPEN tentang dukungan suplay chain nikel olahan, serta Chungbuk Technopark & PT KITB, tentang pembangunan klaster technopark dan menindaklanjuti investasi LG Energy Solution di KITB.
“Ada juga sekolah, para siswa-siswi yang ingin melanjutkan sekolah tingkat S1 dan S2 di Korea. Di sana juga bisa langsung bekerja,” ujarnya.
Pemprov Jateng menilai kerja sama dengan Korea Selatan sangat potensial karena kedua belah pihak sama-sama mendapatkan manfaat.
“Kerja sama ini membawa manfaat bukan hanya Jateng, tapi juga membawa manfaat ke mereka, karena sebagian barang kita, kita ekspor ke Korea Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Chungcheongbuk-do Kim Young Hwan mengatakan, pihaknya memang sudah lama menjalin kerja sama dengan Jawa Tengah. Pihaknya berharap kerja sama bisa lebih erat. Sehingga hubungan bisa lebih sukses ke depannya.
“Di daerah ini (Jateng) sudah ada investasi Korea seperti sepatu, tekstil, handbag, dan macam-macam itu. Ke depannya, saya mau investasi motor, baterai, seperti semi konduktor,” kata dia.
Harapannya, itu semua akan saling membantu perkembangan masing-masing daerah. Kim juga menuturkan, dia telah berkomunikasi dengan Gus Yasin agar para pelajar Jateng bisa dikirim ke Korea Selatan atau melakukan pertukaran.
“Saya ingin 100 orang siswa atau murid-murid dikirim ke Korea (Korea Selatan). Mereka bisa bekerja, mendapatkan uang, bisa membayar sekolah. Jadi kami mau mendukung. Kalau mereka selesai S1, S2, mereka bisa bekerja di perusahaan swasta,” tutur Kim.