UNGARAN – Sebuah kawasan pabrik kopi tua berusia lebih dari satu abad yang berada di daerah Gemawang, Jambu, Kabupaten Semarang disulap menjadi tempat baru khusus untuk ngopi.
Sebuah coffee shop dengan gaya minimalis industrial dan berdinding kaca itu dinamakan Banaran 1911, yang terletak di ruas Jalan Sugio Pranoto, Ambarawa-Magelang.
Menurut penuturan General Manager Banaran Group, Widya Banu Aji angka 1911 sendiri merujuk pada tahun berdirinya pabrik kopi yang dibangun pada saat masa penjajahan Belanda, se-abad lalu.
“Kami kaitkan dengan usia pabrik kopi Banaran yang sudah berdiri sejak tahun 1911. Kami juga ingin mengenalkan kepada para pengunjung proses produksi kopi yang berada di sini, mulai dari hulu sampai hilir, dari proses setelah pemetikan sampai terjadinya secangkir kopi lengkap,” ujarnya.
Dengan konsep tersebut, lanjut Widya pihaknya ingin para pengunjung nantinya tak hanya mampir atau sekadar beristirahat, namun bisa menjadikan restoran yang dikelolanya itu menjadi destinasi wisata.
“Para pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang sejarah kopi, proses pengolahan kopi dan melihat-lihat bangunan termasuk alat-alat atau mesin pembuat kopi,” katanya.
Sebagai informasi, pihak pabrik kopi Banaran juga memiliki tradisi khusus tiap tahun, yakni Wiwit Olah Kopi yang dilakukan pada masa awal panen raya kopi.
“Secara simbolis, sejumlah orang membawa buah kopi yang berada di dalam keranjang dan bersama-sama memasukkan kopi di sebuah alat untuk merendam buah-buah kopi tersebut,” sambungnya. (win)