SEMARANG – Direktur Utama RSUP Kariadi Semarang, drg. Farichah Hanum memberikan keterangan terkait kebakaran di Gedung Kasuari yang berada di RSUP Kariadi jalan Dr. Sutomo atau tepatnya di depan Polrestabes Semarang pada Kamis (30/12/2021).
Ia menyebut kebakaran terjadi di gedung Kasuari berasal dari ruang MRI. Alat tersebut diduga alami korsleting sehingga muncul api yang merambat ke ruangan lain yang bernilai ratusan juta hasil pengadaan di tahun 2014 dengan hanya memiliki dua alat sejenis tersebut.[irp posts=”31690″ name=”Kebakaran Di Gedung Kasuari RSUP Kariadi Semarang Diduga Karena Korseleting Genset”][irp posts=”31686″ name=”Gedung Kasuari RSUP Kariadi Semarang Terbakar, 8 Armada Damkar Diterjunkan”]
“Kebakaran berasal dari alat MRI,” terangnya saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
“Kami masih menunggu penyebab pastinya dari penyelidikan kepolisian,” tambahnya.
Ia mengklaim, pihak rumah sakit telah bertindak dengan cepat dengan melakukan evakuasi pasien, dokumen penting, dan alat-alat penting.
“Kami ada tim sendiri untuk menangani kebakaran. Kami juga bergerak cepat tentunya atas dukungan dari Damkar dan Polrestabes Semarang,” terangnya.
Hal itu ditunjukan dengan penanganan api yang tidak meluas dan bisa dilokalisir di ruang MRI saja. Menurutnya, sebanyak 50 pasien Omnologi di instalasi Kasuari sudah dapat dievakuasi yang dipindahkan ke instalasi Garuda.
Proses evakuasi pasein dan alat dilakukan dengan cepat. Diharapkan berlangsung normal secepatnya, ia meminta waktu dua hari untuk menangani hal itu.
“Beri kami waktu satu dua hari untuk memastikan ruang tersebut. Tapi kami tetap bisa melayani karena kami juga punya dua alat MRI,” imbuhnya.
Menurutnya, sebanyak 50 pasien Omnologi di instalasi Kasuari sudah dapat dievakuasi yang dipindahkan ke instalasi Garuda. Proses evakuasi pasein dan alat dilakukan dengan cepat dan diharapkan berlangsung normal secepatnya, ia meminta waktu dua hari untuk menangani hal itu.
“Beri kami waktu satu dua hari untuk memastikan ruang tersebut. Tapi kami tetap bisa melayani karena kami juga punya dua alat MRI,” ucapnya.