RASIKAFM.COM | UNGARAN — Pembangunan Bendungan Jragung di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang terus dikebut dan ditarget selesai pada September 2026. Infrastruktur strategis ini digadang-gadang menjadi penopang swasembada pangan sekaligus penggerak ekonomi rakyat di Jawa Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebutkan progres pembangunan bendungan saat ini telah mencapai 88 persen. Nantinya, Bendungan Jragung akan menopang Daerah Irigasi Jragung seluas 4.053 hektare serta membuka lahan tambahan 473 hektare.
“Harapan saya di tahun 2027 sudah dapat mengairi 4.500-an hektare lahan pertanian, sehingga akan meningkatkan Indeks Pertanaman dari 200 persen menjadi 300 persen. Dan dapat mendukung program Bapak Presiden Prabowo dalam swasembada pangan,” ujar Dody saat meninjau lokasi bendungan, Jumat (5/9/2025) sore.
Bendungan yang dibangun sejak Oktober 2020 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana ini memiliki kapasitas tampung 90 juta meter kubik dengan luas genangan 451 hektare.
“Dengan luasan itu, diharapkan airnya akan mengaliri lahan pertanian di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak, termasuk Kecamatan Karangawen, Mranggen, Guntur, Tegowanu, hingga Tanggung Harjo,” lanjutnya.
Sementara, Kepala BBWS Pemali Juana, Sudarto, menambahkan keberadaan bendungan juga memunculkan geliat ekonomi baru di sektor pariwisata.
“Sepanjang akses menuju bendungan yang dibangun 9,4 kilometer, sudah banyak warung memanfaatkan pemandangan bendungan. Ini jelas menggerakkan ekonomi warga,” ujarnya.
Selain fungsi irigasi, bendungan multifungsi ini juga akan menyuplai air baku 1.000 liter per detik untuk Kota Semarang (400 liter/detik), Kabupaten Grobogan (250 liter/detik), dan Kabupaten Demak (350 liter/detik).
“Bendungan ini juga berperan sebagai pengendali banjir dengan reduksi sekitar 45 persen serta berpotensi menjadi sumber energi terbarukan melalui PLTS berkapasitas 90 MW dan PLTMH 1,4 MW,” terangnya.
Dengan beragam manfaat tersebut, Bendungan Jragung diproyeksikan tidak hanya menopang ketahanan pangan, tetapi juga penyediaan air bersih, pengendalian banjir, energi terbarukan, dan pengembangan ekonomi lokal. (win)