SEMARANG – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah memasang target ambisius: menembus tiga besar kekuatan politik di provinsi ini dengan meraih 18 kursi DPRD dalam lima tahun ke depan.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PKS Jawa Tengah yang digelar di Semarang, Minggu (30/11/2025). Agenda konsolidasi ini dibuka dengan fun run dan fun walk yang diikuti 1.000 kader se-Jawa Tengah.
Ketua DPW PKS Jawa Tengah, Hadi Santoso, menegaskan bahwa Rakerwil tahun ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan momentum untuk melakukan perubahan mendasar, terutama terkait mindset dan pola kerja kader.
Menurut Hadi, target 18 kursi DPRD Jateng disusun berdasarkan empat pijakan utama: amanat Munas dan Rakernas, visi Muswil, hasil survei elektabilitas terkini, serta analisis sensus anggota pelopor.
“Rakerwil ini bukan acara formalitas. Dari sini kita menetapkan agenda kerja lima tahun ke depan. Perubahan mindset dan cara kerja menjadi kunci,” ujar Hadi.
Di luar strategi elektoral, PKS menempatkan isu kerakyatan sebagai fokus utama, terutama kemiskinan dan pengangguran yang masih menjadi persoalan serius di Jawa Tengah. Data per Maret 2025 menunjukkan tingkat kemiskinan berada di angka 9,48 persen atau 3,37 juta jiwa—turun tipis dari 9,58 persen pada September 2024.
“Penurunan ini hanya sekitar 30 ribu jiwa. Sementara target Jawa Tengah adalah 7 persen. Masih ada pekerjaan rumah dua persen yang harus kita tuntaskan bersama,” tegasnya.
Di sektor ketenagakerjaan, jumlah pengangguran pada Agustus 2025 mencapai 1,04 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,66 persen, atau membaik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya pada level 4,78 persen.
Sebagai respons atas berbagai persoalan tersebut, PKS menyiapkan delapan program unggulan DPP, di antaranya Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Gerakan Ekonomi Mandiri (GEMA), Sekolah Kader Patriot Indonesia (SAKTI), JOIN PKS, Akademi Pemimpin Indonesia (API), Transformasi Digital PKS (TOTAL-PKS), Advokasi Kebijakan untuk Rakyat (AKAR), dan Jaring Wakil Rakyat (JAWARA).
Kepedulian terhadap persoalan masyarakat juga diwujudkan melalui aksi penanganan bencana. Hadi menyebut struktur partai telah turun langsung membantu korban bencana di sejumlah wilayah, termasuk Banjarnegara dan Cilacap.
“Ini menegaskan bahwa PKS tidak hanya mengejar kemenangan elektoral, tetapi hadir sebagai pelayan masyarakat yang responsif terhadap kondisi sosial dan kebencanaan,” pungkas Hadi.