SEMARANG – Polda Jawa Tengah membuka perlombaan Bhayangkara mural festival tingkat Jateng pada Sabtu (30/10/2021) di Mapolda Jateng.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, masyarakat diberikan kebebasan luas untuk menyampaikan aspirasi atau kritikan kepada institusi Polri. Namun tetap dalam fakta yang didukung data.
“Media untuk menyampaikan pesan kritikan aspirasi bisa apa saja termasuk melalui gambar mural,” tuturnya seperti rilis yang diterima Minggu (31/10/2021).
Menurutnya, Institusi Polri bukan lembaga antikritik, dan anti menerima masukan dari masyarakat. Apalagi, di tengah era keterbukaan informasi dan kebebasan menyampaikan pendapat saat ini, maka semua orang bisa menyampaikan masukan dan kritik.
Namun Luthfi mengingatkan, saat menyampaikan kritik tetap harus sesuai fakta dan data yang ada. Nantinya, setiap masukan dan kritikan dari masyarakat akan ditampung dan didengarkan untuk perbaikan di masa mendatang.
“Saya sebagai Kapolda, sebagaimana prioritas bapak kapolri program yang ke-13 terkait dengan manajemen media. Saya harapkan Polri tidak anti-kritik, artinya siapa pun masyarakat boleh menyampaikan kritik kepada Polri secara konstruktif. Karena besar kecilnya Polri, ditentukan oleh masyarakat sekitarnya. Makin besar Polri, maka kontribusi masyarakat juga makin besar,” terangnya.
Lebih lanjut kapolda menjelaskan, kegiatan lomba mural yang diadakan di tingkat Polda Jateng dan diikuti 35 polres/polrestabes se-Jateng itu sebagai bentuk fasilitasi jajarannya kepada para pekerja seni. Terutama, dalam rangka menyampaikan pesan moral dan kritikan membangun terhadap institusi Polri.