RASIKAFM – Permintaan itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pujiastuti, pihaknya meminta orang tua menjadi filter pertama untuk anaknya yang akan berangkat sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Diharapkan, dengan deteksi dini tersebut dapat mencegah terciptanya klaster sekolah penularan Covid-19.
“Orangtua yang intens dan bisa mengawasi anaknya, sehingga kalau ada gejala sakit, lebih baik tidak masuk sekolah. Izin kepada guru dan segera diperiksakan ke fasilitas layanan terdekat,” jelas Wuri, Rabu (6/10/2021) saat ditemui di ruang kerjanya.
Wuri berharap adanya klaster di SD Negeri Gendongan 1 tidak terulang. “Siswa, orangtua, dan guru semua sudah rindu sekolah langsung. Semoga tidak ada lagi kasus di sekolah sehingga semua bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” terangnya.
Mengenai kondisi enam siswa SD Negeri Gendongan 1 yang dinyatakan positif Covid-19, Wuri mengungkapkan semua berangsur baik dan sehat. “Mereka kan tanpa gejala, hanya satu siswa yang menderita flu meriang. Tapi kondisinya baik semua, ada perawatan juga dari tenaga medis,” paparnya.
Dari kejadian tersebut, lanjutnya, PTM di SD Negeri Gendongan 1 dihentikan selama dua minggu. “Kita tidak mau ambil risiko, jadi dihentikan selama dua minggu agar semua kondusif. Termasuk kesiapan dari sekolah meski sudah luar biasa, harus berani tegas jika ada yang bergejala sakit,” kata Wuri.
Wuri menyampaikan saat ini Kota Salatiga berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. “Dengan kondisi tersebut tentu ada banyak pembatasan. Kita kejar terus agar bisa ke Level 2, vaksinasi sudah lebih 100 persen. Tracing kita juga luar biasa, TNI dan Polri mendukung sangat luar biasa, semua kerja keras agar keadaan membaik,” ungkapnya.