Dinas Perhubungan Kota Salatiga melarang juru parkir menaikkan tarif sepihak saat Lebaran. Bagi yang kedapatan memungut tarif parkir di luar ketentuan, bisa dikenai sanksi pidana dengan delik aduan pungutan liar.
Kepada media, Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti menyatakan, tarif parkir sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Parkir di Tepi Jalan Umum. Tarif parkir sepeda motor senilai Rp1.000, mobil roda empat Rp2.000 dan truk Rp3.000.
“Jadi kalau warga mendapati ada juru parkir khususnya yang di bawah naungan Dishub memungut tarif parkir melebihi ketentuan, jangan dibayar. Laporkan ke kami, jukir nakal itu bisa disanksi,” kata Sri Satuti,
Dia mengatakan, Dishub akan menindak juru parkir yang menyalahi aturan. “Kami minta masyarakat untuk ikut mengawasi para juru parkir yang menyalahi aturan dan melaporkannya ke Dishub. Kami akan tindak tegas juru parkir yang terbukti menyalahi aturan,” ujarnya.
Kasi Bina Keselamatan dan Ketertiban Dishub Kota Salatiga Bagus Arifianto menambahkan, selain dilarang menaikkan tarif parkir, para juru parkir juga harus bekerja sesuai standar operasional. Artinya, selain menata dan mengatur lahan parkir, mereka juga harus bisa memberikan jaminan keamanan terhadap kendaraan bermotor yang parkir di tempat parkir yang dikelolanya.
“Saya minta para jukir (juru parkir) bisa bekerja dengan baik. Jangan hanya memungut uangnya saja atau mengejar target setoran. Namun juga harus memberikan pelayanan yang baik serta mengatur lalu lintas agar tidak macet,” ujarnya.
Sementara itu bagi Bintang pengguna Kendaraan warga Tingkir mengaku senang jika hal ini bisa diterapkan di Salatiga terutama jelang lebaran “biasanya ada jukir nakal yang “mremo” narik motor 2 ribu dan mobil 4 ribu” ungkap Bintang